1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PBB Pertimbangkan Opsi Baru

20 Juni 2012

Penembakan dan pembunuhan terus berlangsung di Suriah. Keselamatan anggota misi pengamat PBB semakin terancam. PBB tengah mencari alternatif.

https://p.dw.com/p/15I9n
Foto: dapd

Setelah misi pengamat di Suriah secara de facto mengalami kegagalan, kini PBB akan mempertimbangkan “opsi baru”. Tidak terdapat perkembangan jika misi pengamatan terus dilakukan seperti sekarang atau walaupun anggota pengamat ditambah. Demikian dikatakan komandan pasukan penjaga perdamaian PBB Herve Ladsous dalam sidang khusus Dewan Keamanan PBB di New York, Amerika Serikat. Namun Ladsous tidak memberikan keterangan, alternatif apa yang dapat diambil.

Sebelumnya kepala misi pengamat Jenderal Robert Mood melaporkan, serangan terhadap anggota misi pengamat semakin sering terjadi. Pekan lalu, para pengamat ditembaki hingga 10 kali atau diserang oleh kelompok tidak dikenal, dikatakan Mood. Jenderal asal Norwegia ini mengatakan, dalam beberapa hari terakhir eskalasi kekerasan meningkat secara signifikan dengan korban terutama dari pihak sipil. Terutama kondisi warga yang terjebak di kota Homs sangat mengkhawatirkan, ditambahkan Mood.

Chef der UN-Beobachter Robert Mood
Kepala misi pengamat PBB di Suriah Robert MoodFoto: dapd

Spekulasi Dini

Walaupun keselamatan misi pengamat terancam, Robert Mood tidak merencanakan untuk mengurangi jumlah anggotanya yang kini berjumlah 300 orang, “Kita tidak akan mencapai apa-apa.” Pertimbangan untuk menghentikan misi pengamatan masih terlalu dini. Karena alasan keselamatan, sejak hari Sabtu (16/06), para pengamat tinggal di markas mereka. Untuk melanjutkan misi, pemerintah dan pihak oposisi harus menjamin kebebasan bergerak para anggota pengamat, tuntut Mood.

Wakil Duta Besar Jerman di PBB Miguel Berger mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mendukung rencana perdamaian Utusan Khusus PBB Kofi Annan dengan mengeluarkan ancaman sanksi. Sebuah tindakan lebih keras terhadap rezim di Damaskus sampai sekarang ditolaj Rusia dan Cina.

yf (dpa/dapd/afp)