1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PBB Tarik Karyawan dari Suriah

4 Desember 2012

Menimbang memburuknya situasi keamanan, PBB memutuskan untuk menarik staf nonesensial keluar dari Suriah. Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri Suriah telah membelot.

https://p.dw.com/p/16vTn
Foto: picture-alliance/dpa

Hari Senin (03/12/12) PBB mengatakan, sampai 25 dari sekitar 100 staf internasional diharapkan sudah dapat meninggalkan Suriah pekan ini. PBB menambahkan, diperlukan lebih banyak kendaraan lapis baja menyusul serangan-serangan terhadap konvoi bantuan kemanusiaan, yang terjebak dalam pertempuran.

“PBB telah memutuskan untuk menarik staf nonesensial keluar dari Suriah dan untuk saat ini menghentikan seluruh kunjungan lapangan di luar ibukota,” demikian pernyataan yang dikeluarkan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan OCHA.

Dalam pernyataannya, OCHA juga mengatakan bahwa ibukota Damaskus dianggap tidak aman lagi setelah pekan lalu terjadi beberapa serangan yang dilakukan pasukan pemberontak. Akibat serangan ini, bandara utama ditutup dan penerbangan ke Suriah dibatalkan. “Situasi berubah secara signifikan,“ dikatakan Sabir Mughal, kepala penasehat keamanan PBB di Suriah. “Terjadi peningkatan risiko bagi kemanusiaan akibat penembakan tanpa pandang bulu atau bentrokan antara kedua pihak yang bertikai.“ Dua konvoi PBB yang tengah menuju bandara Damaskus dihujani tembakan pekan lalu.

Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri Suriah Jihad Makdissi membelot dari pemerintahan Presiden Bashar al Assad. Menurut satu sumber diplomatik, Jihad Makdissi telah meninggalkan Suriah. Kabar ini juga dikonfirmasi oleh organisasi Pengamat HAM Suriah. “Makdissi mendapat tekanan dari pihak di dalam istana presiden, tapi bukan presiden sendiri, untuk mengundurkan diri,” dikatakan ketua Pengamat HAM Suriah Rami Abdel Rahman kepada kantor berita AFP. “Ia (Makdissi) sekarang dalam perjalanan ke London.”

Peringatan terhadap Penggunaan Senjata Kimia

Hari Senin (03/12/12), Departemen Luar Negeri Suriah mengumumkan tidak akan menggunakan senjata kimia untuk melawan rakyat sendiri. Pernyataan ini dikeluarkan setelah Amerika Serikat memperingatkan akan melakukan tindakan keras terhadap penggunaan senjata jenis ini.

Dan pernyataan Departemen Luar Negeri Suriah ini dikeluarkan di tengah santernya laporan media, mengutip para pejabat Amerika Serikat dan Eropa, yang mengatakan bahwa senjata kimia Suriah telah dipindahkan dan dapat disiapkan untuk digunakan dalam menghadapi perlawanan pemberontak yang terus meningkat.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama memperingatkan Presiden Assad, Senin (03/12/12), untuk tidak menggunakan senjata kimia terhadap pasukan oposisi. Akan terdapat konsekuensi jika Assad melakukannya. “Dunia mengawasi,“ dikatakan Obama dalam sambutannya pada pertemuan pakar proliferasi nuklir. “Penggunaan senjata kimia sama sekali tidak dapat diterima. Dan jika Anda membuat kesalahan fatal dengan menggunakan senjata ini, akan ada konsekuensi dan Anda harus mempertanggung-jawabkannya.“

yf/vlz (rtr/ap/afp)