1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PBB: Tiap 2 Detik, Satu Orang Menjadi Pengungsi

19 Juni 2018

Laporan terbaru PBB menyebutkan, tahun 2017 di seluruh dunia ada 68,5 juta pengungsi. Gelombang pengungsi baru terutama muncul karena krisis di Myanmar, Kongo dan Suriah.

https://p.dw.com/p/2zqXQ
Bangladesch Biometrische Registrierung von Rohingya-Flüchtlinge
Foto: DW/M. Mostqfigur Rahman

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dalam laporan terbarunya yang dirilis Selasa (19/6) mengatakan, tahun 2017 jumlah pengungsi karena perang, kekerasan dan persekusi mencapai 68,5 juta orang.

Kawasan krisis yang menyebabkan arus pengungsi antara lain Sudan Selatan, Kongo dan Suriah. Selain itu, banyak pengungsi juga berasal migrasi besar-besaran kaum Rohingya keluar dari Myanmar.

Sekitar 70 persen pengugnsi yang ada saat ini datang hanya dari 10 negara, kata Komisaris Tinggu PBB Urusan Pengungsi Filippo Grandi. Jumlah pengungsi global itu termasuk sekitar 40 juta pengungsi domestik yang terutama ada di Kolumbia, Suriah dan Republik Demokratik Kongo.

Satu pengungsi setiap dua detik

"Jika saja konflik di sepuluh negara ini bisa diselesaikan, atau setidaknya beberapa dari konflik itu, angka pengungsi mungkin bisa turun lagi, dan bukannya naik setiap tahunnya," kata Filippo Grandi.

Menurut laporan PBB tentang situasi pengungsi global, tahun lalu saja ada 16,2 juta pengungsi baru. Setiap hari ada sekitar 44.400 pengungsi baru yang harus meninggalkan rumah dan kampung halamannya. Itu berarti, setiap dua detik ada satu pengungsi baru, kata PBB.

Sementara jumlah pengungsi yang 2017 bisa kembali ke kampung halamannya mencapai 667.400 orang, atau sekitar 3 persen dari keseluruhan pengungsi.

Dampaknya terasa di Eropa

Laporan PBB menyebutkan, 85 persen pengungsi berasal dari negara berkembang, dan kebanyakan pengungsi berada dalam kondisi "sangat miskin". Mereka terutama berasal dari Suriah, Afghanistan, Sudan Selatan, Sudan, Myanmar, Somalia dan Congo.

PBB mengatakan, arus pengungsi tahun 2015 dan 2016 sangat terasa di Eropa. Di negara-negara yang membuka diri bagi pengungsi, jumlah kedatangan melonjak tajam. Di Jerman, jumlah pengungsi secara keseluruhan dalam kurun waktu dua tahun meningkat 45 persen.

hp/rn (afp, ap, dpa)