1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Helvy Tiana Rosa

Komite Nasional Indonesia, antara 5 Oktober 2015

Telah menghasilkan 50 buku. Mulai dari cerita pendek, novel, tinjauan sastra, dan naskah drama teater. Ia ingin berbakti pada Indonesia secara Islami dan mengekspresikannya dalam bentuk sastra.

https://p.dw.com/p/1GWcq
Foto: National Committee Indonesia (Pulau Imaji)

Helvy Tiana Rosa sering mewakili Indonesia di ajang-ajang sastra. Baik di dalam negeri, maupun luar negeri. Beberapa karyanya diterjemahkan dalam bahasa Inggris, Jerman, Perancis, Arab, Jepang, dan Swedia.

Sejak 1991, Helvy dan beberapa koleganya meluncurkan majalah fiksi Islam "Annida". Saat itu, majalah ini dengan cepat menjadi salah satu bacaan remaja muslim yang paling banyak terjual.

Ia adalah satu dari 20 orang Indonesia yang masuk dalam daftar "500 muslim paling berpengaruh di dunia" hasil riset Royal Islamic Studies Centre, Yordania (di tahun 2009, 2010, 2011 dan 2012).

Proyek terbarunya adalah pengangkatan novel Ketika Mas Gagah Pergi ke layar lebar. Buku yang sudah dicetak ulang 39 kali oleh tiga penerbit itu mengisahkan hubungan Gita dengan Mas Gagah tentang hijrah dan keindahan Islam. Adaptasi film ini dibuat lewat crowdfunding karena Helvy belum bertemu dengan Rumah Produksi yang sejalan dengan visinya.
Dalam wawancara dengan Pulau Imaji, Helvy mengatakan bahwa sastra Islam "menggambarkan masalah kemanusiaan". Baginya, sastra Islam mampu "membangun semangat positif" bagi umat muslim, warga Indonesia, dan bahkan dunia.