1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

131010 Chile Bergung

13 Oktober 2010

Presiden Chile Sebastian Pinera, yang mengawasi langsung tahap akhir persiapan operasi penyelamatan. Satu per satu para pekerja tambang yang berhasil diselamatkan disambut oleh keluarganya.

https://p.dw.com/p/PdL2
Claudio Yanez salah satu penambang yang sudah berhasil dikeluarkanFoto: AP

Florencio Ávalos adalah pekerja tambang pertama yang kembali menghirup udara segar di antara 33 pekerja tambang Chili yang sudah dua bulan lebih tertimbun. Putranya yang berusia tujuh tahun tampak tak kuat membendung air matanya. Mata Presiden Sebastián Piñera dan istrinya berkaca-kaca menyaksikan akhir dari perjuangan panjang para pekerja tambang. Tak hanya mereka, tapi seluruh Chili berpesta di jalanan, merayakan sukses aksi penyelamatan paling lama dan paling rumit dalam sejarah pertambangan dunia.

Di lokasi tambang, presiden Chili Sebastian Pinera mengatakan, "Seluruh Chili turut bahagia. Para pekerja tambang tidak pernah sendiri. Seluruh Chili ikut merasakan penderitaan mereka selama 69 hari. Sekarang, semuanya tampak berakhir baik. Seluruh Chili mengucap syukur dan merasa bahagia."

Presiden Chile Sebastian Pinera, yang mengawasi langsung tahap akhir persiapan operasi penyelamatan, berkata penuh harap bahwa apa yang pada awalnya terlihat sebagai tragedi, semoga saja berubah menjadi anugerah. Upaya penyelamatan ini mendapat perhatian besar dari seluruh dunia. Di Washington, Presiden Obama mengatakan seluruh masyarakat Amerika Serikat berdoa agar upaya penyelamatan ini berhasil. Presiden juga mengatakan bangga dengan para pakar internasional yang membantu operasi ini.

Kembali di lokasi tambang. Satu per satu para pekerja tambang yang berhasil diselamatkan disambut oleh keluarganya. Mereka masih mengenakan kaca mata hitam untuk melindungi mata dari sorotan lampu dan kamera. Meski kondisi kesehatan sebagian besar penambang tampak baik, semua penambang harus mengikuti pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh sebelum dapat bergabung kembali dengan keluarganya.

Tambang emas dan tembaga San José di dekat kota Copiapo di wilayah gurun Atacama di utara Chili ambruk pada tanggal 5 Agustus lalu. Selama dua minggu, tidak ada satupun tanda mengenai keadaan para korban, apakah mereka tewas atau masih hidup. Sampai akhirnya hari Minggu, tanggal 22 Agustus petugas penyelamat akhirnya berhasil membuat saluran kecil yang mencapai ruang penyelamat tambang di kedalam 700 meter, tempat ke 33 penambang itu terperangkap. Upaya penyelamatan pekerja tambang di Chili ini merupakan aksi paling lama serta paling rumit yang pernah dilaksanakan dalam pertambangan.

Ayu Purwanigsih/Ziphora Robina
Editor: Yuniman Farid