1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

190110 Haiti GTZ

20 Januari 2010

Organisasi bantuan internasional harus memikirkan pembangunan kembali jangka panjang di wilayah yang hancur akibat gempa. Agar pemulihan wilayah dapat berjalan dengan lancar diperlukan peran serta masyarakat setempat.

https://p.dw.com/p/Lbwn
Wilayah pemukiman di Port-au-Prince yang hancur akibat gempaFoto: AP

Koordinasi upaya bantuan di Haiti saat ini berada di tangan Amerika Serikat dan PBB. Tapi tanpa keterlibatan warga Haiti, pembangunan kembali Haiti tidak akan sukses, kata Yves Polinice. Polinice menjabat menteri kesehatan dalam kabinet Jean-Bertrand Aristide, presiden Haiti yang digulingkan tahun 2004. Kini Polinice hidup di Jerman dan memimpin organisasi bantuan Haiti-Med.

"Sekarang kita harus melibatkan masyarakat, membantu mereka dengan menciptakan lapangan kerja, mengajak mereka membersihkan puing-puing bangunan dan membayar mereka untuk itu. Dan upaya ini harus dimulai dari sekarang," demikian diungkapkan Polinice.

Tapi siapakah yang mewakili suara rakyat di tengah kehancuran dan situasi politik yang tidak stabil? Thomas Schwabe dari Badan Kerja Sama Teknik Jerman (GTZ) menemukan mitra penting dalam upaya memulihkan Haiti, "Saya kira, di Haiti gerejalah yang akan memperkenalkan kami pada orang atau institusi terkait dalam upaya pembangunan kembali. Tapi situasi ini memang unik, karena semua struktur pemerintahan ikut ambruk di Haiti."

Fase bantuan darurat bagi jutaan korban akan lebih panjang dibandingkan dengan upaya bantuan di kawasan bencana lain. Meski begitu, GTZ sudah mengirimkan tim pakar ke Haiti. Tim ini bekerja sama dengan PBB untuk merencanakan upaya pembangunan kembali.

Thomas Schwabe sudah 30 tahun bekerja bagi Badan Kerja Sama Teknik Jerman (GTZ). Arsitek dan insinyur yang berusia 62 tahun ini adalah pakar untuk pembangunan kembali pasca gempa. Kesalahan masa lalu yang tidak boleh diulangi di Haiti adalah membangun di kawasan yang terjal dan daerah rawan banjir:

"Tugas yang sangat penting adalah menyampaikan ide, standar dan teknik kepada warga kawasan kumuh, agar mereka bisa mencegah terjadinya bencana dengan teknik-teknik ang mudah. Dan kalau mereka dilibatkan mereka punya rasa kepemilikan dalam upaya pembangunan kembali ini," lebih lanjut dikatakan Schwabe.

Sama seperti Yves Polinice, Thomas Schwabe berpendapat bahwa pembangunan kembali harus mengikutsertakan warga Haiti. "Ini akan butuh dana dalam jumlah besar. Uang itu harus sampai di tangan para korban untuk mendorong perekonomian dan sekaligus memberi warga pekerjaan. Karena penduduk yang bekerja tidak akan mengeluh karena pemerintahan yang tidak berfungsi, tapi akan memulai pembangunan kembali secara terarah."

Sandra Petersmann/Ziphora Robina

Editor: Yuniman Farid