1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pemerintah Suriah Umumkan Reformasi

25 Maret 2011

Pemerintah Suriah menuruti permintaan para demonstran. Dengan menjanjikan reformasi politik, Presiden Assad mengharap dapat meredam gelombang demonstrasi. Tapi aksi protes terus berlangsung.

https://p.dw.com/p/10hNj
Presiden Suriah Bashar al-AssadFoto: AP

Setelah kerusuhan hebat dengan korban tewas di provinsi Daraa di selatan Suriah, pemimpin di Damaskus mengantisipasinya dengan mengumumkan reformasi. Menurut laporan berbagai media. Presiden Bashar al Assad mengumumkan pembebasan seluruh demonstran yang ditangkap dalam kerusuhan aksi protes baru-baru ini. Hal itu diumumkan Assad di stasiun siaran nasional Suriah. Sebelumnya pihak oposisi menyerukan untuk aksi protes berikutnya selepas sholat Jumat (25/03).

Hari Kamis (24/03) malam, juru bicara Al-Assad Buthaina Shaaban, dalam konferensi pers di Damaskus yang disiarkan langsung oleh televisi nasional Suriah, menjanjikan reformasi yang luas. Namun ia tidak memberikan keterangan rinci maupun jangka waktu kongkrit. Reformasi itu antara lain meliputi kenaikan gaji, peningkatan pelayananan kesehatan bagi pegawai negeri, dan digencarkannya perang melawan korupsi. Rezim dari Presiden Bashar al-Assad akan mengkaji sarana dan jalan untuk mengakhiri situasi darurat yang ditetapkan di Suriah sejak tahun 1963. Selama ini hanya ada satu partai di Suriah, yakni Partai Baath dari Presiden Assad. Untuk itu akan dipertimbangkan peluncuran undang-undang yang memungkinkan terbentuknya berbagai partai. Dikatakan Buthaina Shaaban.

Juru bicara presiden Suriah itu menambahkan, sebuah komisi akan menyelidiki insiden berdarah di provinsi Daraa dan dengan demikian memenuhi tuntutan warga. Namun pihak oposisi merasa skeptis terhadap pernyataan pemerintah itu. Mereka menduga tidak akan terjadi reformasi sesungguhnya. Demikian disebutkan dalam forum internet penentang rezim. Meski demikian pembela hak asasi manusia membenarkan bahwa sejumlah aktivis yang ditahan sejak beberapa hari, benar-benar dibebaskan hari Kamis (24/03).

Pengumuman pemerintah itu dikeluarkan satu hari setelah aparat keamanan Suriah melancarkan tembakan terhadap para demonstran, Rabu (23/03). Menurut pihak oposisi, 80 korban tewas dalam insiden tersebut. Namun juru bicara pemerintah membantah keterangan tersebut. Dikatakannya, pada aksi protes di Daraa, Rabu (23/03), ada 10 orang tewas.

Di Suriah, ribuan demonstran melancarkan aksi protes untuk reformasi demokratis dan menentang korupsi.

Dyan Kostermans/dpa/AFP

Editor: Hendra Pasuhuk