Pemilihan Presiden Mesir Masuki Hari Kedua
24 Mei 2012Pengamat pemilu melaporkan pada hari pertama pemilu di Mesir Rabu (23/05), tercatat 143 pelanggaran peraturan pemilu. Ada upaya mempengaruhi pemilih dalam memberikan suaranya, demikian dilaporkan jaringan pengamat pemilu tanpa batas hari Kamis (24/05) di Kairo.
Selain itu bertentangan dengan peraturan, kampanye pemilu masih dilakukan. Di TPS bagi para perempuan dilakukan upaya menyerahkan surat suara secara serempak dalam satu bundel. Selain itu pengamat independen Mesir menemukan daftar pemilih yang cacat.
Pemilihan presiden di Mesir dimulai Rabu (23/05) dan berakhir Kamis (24/05) malam berbarengan dengan ditutupnya TPS pukul 20.00 waktu setempat. 12 kandidat bersaing memperebutkan suara dari 52 juta pemegang hak pilih di Mesir, untuk menggantikan posisi penguasa lama Husni Mubarak yang digulingkan Februari 2011.
Untuk jabatan tersebut semula 13 calon mendaftarkan diri, tapi seorang kandidat menarik pencalonannya. Hasil pemilihan presiden paling cepat baru akan diumumkan Sabtu (26/05).
Tapi dalam putaran pemilihan presiden ini, diduga tidak akan ada pemenang mayoritas mutlak. Dua kandidat dengan suara terbanyak akan bersaing tanggal 16 dan 17 Juni dalam pemungutan suara langsung. Pemenangnya akan diumumkan tanggal 21 Juni mendatang.
Kerusuhan Tidak Separah Pemilu Parlemen
Pada hari pertama pemilihan presiden di sejumlah TPS juga dilaporkan terjadi kerusuhan antara pendukung para kandidat. Menurut keterangan media nasional Mesir, pihak berwenang mencatat 28 orang luka-luka. Meski demikian tingkat kekerasan jauh di bawah dibanding saat digelarnya pemilu parlemen di Mesir.
Kandidat dari kubu sekuler Ahmed Shafik, yang sebelumnya menjabat perdana menteri di masa Mubarak, dilaporkan dilempari sepatu oleh sekelompok massa. Tapi ia tidak sampai menderita luka. Demikian dilaporkan badan pelaksana pemilu.
DK/AS/dpa/