1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pemohon Suaka Bertambah di Negara Industri

19 Oktober 2011

Badan pengungsi PBB mengatakan, jumlah pemohon suaka di Eropa dan Amerika Utara meningkat 17 persen di paruh pertama tahun ini. Dugaan awal, krisis di utara Afrika turut bertanggung jawab atas peningkatan tersebut.

https://p.dw.com/p/12vPa
Pengungsi di Lampedusa ItaliaFoto: AP

Peningkatan 17 persen pemohon suaka di negara-negara kaya tidak mengejutkan badan pengungsi PBB. Maret lalu, saat pergolakan di Tunisia dan Libya mencapai titik krisis, komisaris tertinggi bagi pengungsi, Antonio Guterres, memperingatkan akan bencana kemanusiaan. "Hari ini kami khawatir melihat 40 ribu orang berdesakan di perbatasan. Sulit untuk menangani di sisi Tunisia. Kita butuh evakuasi besar-besaran. Lebih dari 10 ribu warga Mesir datang setiap hari dan warga Tunisia sendiri tidak mampu mengatasi tantangan ini. Kita kini menghadapi bencana kemanusiaan besar jika tidak diambil langkah tegas. Ini hanya bisa dilakukan dengan solidaritas kuat dari komunitas internasional."

Namun, berdasarkan pemohon suaka baru dari kerusuhan di utara dan barat di Afrika, jumlah pemohon di Eropa jauh lebih sedikit dari yang diperkirakan semula. Sebagian besar dari pengungsi memilih pindah ke negara-negara tetangga Afrika. Jadi menurut juru bicara badan pengungsi PBB Adrian Edwards, krisis di Afrika bukanlah penyebab utama meningkatnya jumlah pemohon suaka secara keseluruhan. "Ini kenaikan yang signifikan dan menarik bahwa ini terjadi bukan karena yang kita bayangkan. Seperti krisis pengungsi di Pantai Gading dan Tanduk Afrika. Tetapi sebagian besar yang memohon suaka berasal dari Afghanistan, Iran, Serbia dan Kosovo. Negara-negara yang sudah lama bermasalah dengan pengungsi. Bukan negara yang mengalami krisis baru."

Khususnya Afghanistan adalah sumber utama kekhawatiran PBB. 10 tahun setelah intervensi NATO, negara ini tetap dalam kondisi tidak aman, sehingga jumlah pengungsi yang kembali ke negaranya bertambah sedikit. Sementara warga yang ingin pergi terus bertambah. Kembali Adrian Edwards, "Afghanistan memang mengkhawatirkan. Negara ini tertinggal dalam masalah keamanan. Selama dekade terakhir, kita melihat jutaan warga kembali ke Afghanistan dari negara tetangga. Jumlah warga yang kembali berkurang dalam satu dua tahun terakhir. Jadi jumlah warga Afghanistan di Eropa juga bertambah."

Warga Afghanistan, diikuti oleh Serbia dan Kosovo, Cina dan Irak adalah pemohon suaka terbanyak. Sementara negara industri yang paling banyak mendapat permohonan suaka adalah Amerika Serikat, kemudian Perancis, Jerman, Swedia dan Inggris. Tetapi jumlah pemohon suaka biasanya mencapai puncaknya di paruh kedua tahun. Pakar PBB memperkirakan kenaikan berikutnya akan terjadi bulan Desember. Hingga akhir tahun, badan pengungsi memperkirakan jumlah pemohon suaka bisa mencapai 420 ribu. Jumlah tertinggi dalam delapan tahun terakhir.

Imogen Foulkes / Vidi Legowo-Zipperer

Editor : Hendra Pasuhuk