1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

050110 Jerusalem Bauprojekt

6 Januari 2010

Sebuah proyek pembangunan pemukiman di Yerusalem Timur menimbulkan ketegangan dengan warga Palestina. Pemerintah kota menegaskan, pemberian izin bangunan di seluruh Yerusalem merupakan hak mereka

https://p.dw.com/p/LLlU
Seorang anggota parlemen Israel memandang kawasan Arab di Yerusalem TimurFoto: picture-alliance/ dpa

Selama ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kerap menggambarkan suasana perubahan. Ia memberikan harapan bahwa proses perdamaian Timur Tengah akan segera digulirkan kembali. Namun syarat utama untuk itu, yakni menghentikan pembangunan di kawasan pemukiman, dilakukan dengan begitu setengah hati, sehingga dalam kehidupan sehari-hari tak terjadi perubahan apa-apa.

Di Yerusalem Timur, yang merupakan kawasan Arab, sekelompok warga Israel-Yahudi kini secara resmi diizinkan untuk membangun pemukiman - meskipun ada larangan untuk membangun pemukiman baru. Pemerintah kota memberikan izin untuk pembangunan empat gedung yang secara keseluruhan merupakan 24 apartemen di wilayah timur Yerusalem. Di luar negeri, khususnya di Amerika Serikat, madrasah Yahudi Beit Orot mengumpulkan dana dengan berpromosi.

Berikut cuplikan iklannya: "Beit Orot menyoroti Yerusalem dan upaya untuk membangun ibukota yang Yahudi. Perjuangannya berlangsung di sini dan sekarang. Ini adalah perselisihan di mana kita tidak boleh kalah. Bila kita tidak membangun Yerusalem, maka mereka akan melakukannya. Kini amat penting bahwa setiap orang Yahudi melakukan segalanya, agar bisa berpartisipasi sesuai dengan kemampuannya.“

Dalam iklan Beit Orot itu, Irving Moskovitch tampil secara pribadi. Moskovitch adalah seorang pengusaha Amerika keturunan Yahudi yang sejak bertahun-tahun membeli tanah di kawasan Yerusalem Timur, yang mayoritas penduduknya keturunan Arab. Bersama Beit Orot dan kelompok nasionalis Yahudi lainnya, ia berusaha agar lambat laun, kawasan itu dihuni umat Yahudi. Beit Orot diharapkan menjadi kawasan pusat pemukiman Yahudi yang baru.

Saat ini di Yerusalem Timur menetap 180.000 penduduk Yahudi, dan sekitar 250 ribu warga Palestina. Moskovitch dan kelompok pengikut Talmud berpijak pada perkataan mantan Perdana Menteri Israel Yitzak Shamir, pada peresmian madrasah Yahudi Talmud Beit Orot tahun 1990. Ketika itu Shamir mengatakan, "Beit Orot adalah satu-satunya rumah Yahudi di kawasan ini. Tapi tak akan lama sampai di kawasan ini akan dibangun pemukiman Yahudi.“

Dari sudut pandang pemerintah Israel dan pemerintah kota Yerusalem, melakukan pembangunan di kawasan timur kota bukan masalah. Elisha Peleg adalah wakil partai kanan Likud di Dewan Kota. Kepada radio militer Israel, ia mengatakan, "Pembangunan ini berada dalam bingkai undang-undang Israel. Yerusalem merupakan wilayah yang otonom, dan seluruh Yerusalem sudah dianeksasi pada tahun 1967. Tidak ada menteri yang terlibat, perdana menteri juga tidak. Izin bangunan ini sesuai kebijakan walikota yang tak membedakan antara Yahudi dan Arab. Siapa saja yang memenuhi persyaratan badan perencanaan kota dan bergerak di dalam lingkup hukum akan mendapatkan izin bangunan. Tidak ada yang istimewa di sini, dan ini juga bukan proyek terakhir dikawasan timur kota ini.“

Pemerintah Otonomi Palestina mengecam proyek pemukiman di Yerusalem Timur itu. Jurubicara Presiden Mahmud Abbas menyatakan tindakan ini merupakan pernyataan perang terhadap masyarakat internasional.

Sebastian Engelbrecht / Edith Koesoemawiria
Editor: Asril Ridwan