1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pencarian Korban Gempa Filipina Berlanjut

7 Februari 2012

Regu penyelamat Filipina terus mencari korban yang mungkin masih hidup, sehari setelah gempa dasyat menewaskan puluhan orang di kepulauan Negros dan Cebu.

https://p.dw.com/p/13yRo
Gempa FilipinaFoto: picture-alliance/dpa

Puluhan orang tewas dan puluhan lainnya masih dinyatakan hilang, pasca gempa berkekuatan 6,8 skala richter mengguncang kepulauan padat penduduk Negros dan Cebu, Senin (06/02) siang kemarin. Gempa tersebut menyebabkan tanah longsor, runtuhnya rumah-rumah dan hancurnya jalan-jalan utama.

Akses yang Sulit

Hingga hari Selasa (07/02) ini, pencarian korban masih terus berlanjut. Komandan militer regional Fransisco Patrimonio dan  pejabat lokal memperingatkan, kemungkinan jumlah korban masih akan bertambah.

Runtuhnya jembatan-jembatan dan keretakan parah jalanan-jalanan aspal akibat gempa, menyebabkan kawasan naas itu hanya dapat diakses dengan berjalan kaki, sepeda motor, atau helikopter.

Erdbeben Philippinen
Pengukuran gempaFoto: picture-alliance/dpa

Roel Degamo, gubernur Negros Oriental -- provinsi yang mengalami kerusakan terparah—mengatakan, pasukan militer baru dapat mencapai kota dengan berjalan kaki, 24 jam setelah bencana melanda.

Presiden Filipina Benigno Aquino memerintahkan pasukan udara untuk menugaskan tim helikopter ke Guihulngan, kota pesisir yang diapit pegunungan. Di wilayah ini, puluhan orang tewas. Selain tim helikopter, pasukan angkatan laut dan penjaga pantai pun diterjunkan untuk membantu pengiriman bala bantuan lewat laut. 

Gempa Susulan

Pusat gempa mencatat, terjadi lebih dari 700 gempa susulan, yang  diantaranya juga sama kuatnya. Mereka memperingatkan warga untuk bersiaga terhadap kemungkinan gempa-gempa susulan berikuitnya di pekan-pekan mendatang.

Akibat gempa-gempa susulan, anak-anak terpaksa bertahan di sekolah yang hancur akibat gempa. Diselingi isak tangis, seorang anak mengatakan,"Kami ingin pulang ke rumah, tapi tak boleh dan harus tinggal di sini.“

Terperangkap di Bawah Puing

Walikota Guihulungan Ernesto Reyes mengatakan, para pasien di rumah sakit utama diungsikan ke luar gedung. Suasana mencekam menyelimuti kota.  Sistem air mengalami kerusakan, bantuan makanan tak memadai dan orang-orang mengalami kepanikan akibat tidak adanya listrik.

Upaya penyelamatan juga difokuskan di sekitar kota La Libertad, dimana sekitar 40 orang diperkirakan terperangkap di bawah puing rumah-rumah yang runtuh. Orang-orang sibuk mencari sanak keluarganya yang hilang. Seorang pria menceritakan, "Ibu saya seharusnya di rumah sakit. Rumah kami hancur. Saudari saya mengatakan ibu saya dapat diselamatkan.“

Terasa di Cebu

Dibutuhkan waktu lama untuk dapat membereskan sisa-sisa kehancuran. Namun tak banyak waktu tersisa untuk menyelamatkan korban, semua harus dilakukan dengan cepat.

Cebu.kota terbesar kedua di Filipina berpenduduk 2,3 juta jiwa, yang berjarak sekitar 50 kilometer dari episentrum, ikut terguncang akibat gempa. Tidak dilaporkan adanya korban tewas di wilayah ini.

Filipina terletak di cincin api Pasifik, yang merupakan lokasi aktif teknonik. Tahun 1990, akibat gempa dasyat yang mengguncang pulau utama Luzon, sedikitnya 1.600 orang tewas.

afp/dw/AP/EK