1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pencarian MH370: Sinyal Bukan dari Lokasi Terdeteksi

29 Mei 2014

Australia mengesampingkan wilayah deteksi sinyal akustik sebagai lokasi hilangnya pesawat Malaysia MH370, setelah misi pencarian tak menemukan apapun di wilayah yang mengeluarkan sinyal ‘ping‘ itu.

https://p.dw.com/p/1C8o5
Foto: Greg Wood/AFP/Getty Images

Australia menjelaskan, robot bawah air Bluefin-21 sudah menyelesaikan misi pencarian di wilayah terdapatnya sinyal akustik yang diduga sebagai lokasi akhir hilangnya pesawat M370. Namun, di areal itu tidak ditemukan apa-apa.

"Pusat Badan Koordinasi Gabungan dapat mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda puing-puing pesawat telah ditemukan oleh kendaraan bawah air otonom sejak bergabung dengan upaya pencarian," demikian dinyatakan badan koordinasi tersebut.

Mengamini pernyataan itu, wakil direktur Angkatan Laut AS Michael Dean mengatakan kepada CNN bahwa sinyal ‘ping‘ di jantung pencarian tidak lagi diyakini berasal dari kotak hitam pesawat.

Sinyal akustik itu kemungkinan berasal dari benda buatan manusia yang lain. Dikatakannya: "Teori terbaik kami pada saat ini adalah bahwa (ping itu) kemungkinan beberapa suara yang dihasilkan oleh kapal... atau benda elektronik."

MH 370 Suche Bluefin 21 05.05.2014
Misi pencarian pesawat MH370Foto: Greg Wood/AFP/Getty Images

Pengalihan lokasi pencarian

Kapal Australia, Ocean Shield, yang membawa robot bawah air milik Amerika Serikat Bluefin-21, kini telah meninggalkan daerah itu setelah menjelajahi 850 kilometer persegi dasar laut, untuk jet yang hilang saat terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing pada tanggal 8 Maret lalu. Kini upaya pencarian difokuskan dengan memantau dasar laut dan menambahkan peralatan spesialis.

Dengan menggunakan data satelit, para pejabat menyimpulkan bahwa pesawat yang membawa 239 orang penumpang itu mengakhiri perjalanannya di Samudera Hindia, barat laut kota Perth, Australia. Tapi tidak ada jejak yang ditemukan dan tidak ada penjelasan atas hilangnya pesawat.

Rasa frustasi

Banyak kerabat para penumpang yang hilang dalam insiden pesawat itu --yang sebagian besar berasal dari Cina dan Malaysia-- telah menyuarakan rasa frustrasi mereka atas kurangnya kemajuan misi pencarian. Mereka juga menuduh pemerintahan di Kuala Lumpur menahan data satelit yang sangat penting.

"Begitu banyak waktu telah berlalu dan tidak ada yang telah ditemukan, sehingga kita meragukan bahwa posisi yang diperkirakan dari lokasi hilangnya pesawat sudah benar," kata Steve Wang, dari kelompok pendukung kerabat 153 penumpang Cina yang ikut dalam penerbangan nahas itu. Di pihak lain, Malaysia bersikeras bahwa pihaknya sudah melakukan semua yang bisa dilakukan.

ap/cp (ap/afp/dpa)