1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

270510 Ölpest Top Kill

27 Mei 2010

Upaya untuk menutup lubang semburan dengan operasi Top Kill sudah dimulai di Teluk Meksiko, Rabu (26/05). Obama, Kamis (27/05), diperkirakan akan mengumumkan sejumlah peraturan keamanan baru bagi pengeboran minyak.

https://p.dw.com/p/NYnI
Pantai di Louisiana yang ditutup akibat cemaran minyakFoto: AP

"Kita tak akan bisa terus menggunakan energi fossil seperti ini“. Demikian dikatakan Presiden Amerika Serikat Obama sepulang dari California hari Rabu (26/05). Disebutkannya, resiko dan ancaman yang semakin besar, serta biaya yang terus meningkat menunjukkan arah masa depan energi di Amerika Serikat. Kamis (27/05), Presiden Obama akan mengumumkan sejumlah peraturan keamanan baru dan memperpanjang larangan sementara pengeboran minyak di bawah laut. Demikian menurut kalangan dekatnya.

Sementara itu, televisi Amerika Serikat memancarkan kemerlip hijau gambar-gambar kamera dari dasar laut Teluk Meksiko. Rabu (26/05), perusahaan minyak BP mulai melancarkan operasi Top Kill untuk menutup lubang yang selama 36 hari menyemburkan minyak tanpa henti.

Meski yang terlihat hanya kabel dan besi-besi, warga Amerika menonton dengan tegang dan berharap semburan minyak kali ini bisa dihentikan. Padahal Direktur BP, Tony Hayward telah mengingatkan, bahwa perlu kesabaran. "Akan dibutuhkan satu sampai dua hari untuk mengetahui apakah operasi ini berhasil.“

8000 liter lumpur dan semen dipompa ke dalam lubang itu melalui dua pipa. Prosesnya rumit dan berbahaya. Lumpur padat yang dipompa masuk bertabrakan dengan tekanan yang berlawanan dari dalam bumi, yang memancurkan minyak. Teknik menutup lubang seperti ini memang pernah berhasil, tapi tidak pada kedalaman 1500 meter.

Direktur BP Hayward juga mengaku sudah menyiapkan langkah lain, apabila operasi Top Kill ini gagal. "Langkah selanjutnya adalah menempatkan penutup lubang yang bisa menampung minyak yang tersembur keluar. Penutup lubang itu sudah berada di dasar laut dan bisa dipasang dalam tiga atau empat hari, apabila operasi Top Kill gagal“

Namun upaya serupa sudah dua kali gagal. Harapan terakhir adalah memasang penampung minyak pada sebuah lubang yang baru dibuat di samping lubang minyak yang bocor itu. Masalahnya, untuk merampungkan hal itu akan butuh waktu hingga Agustus.

Sementara itu, senator demokrat Bill Nelson dari Florida menuntut Presiden Barack Obama untuk menanganinya langsung, "Ia harus mengambil alih seluruh penanganannya, dan mungkin menempatkan operasinya di bawah militer. Bukan karena militer lebih mengetahui bagaimana menyelesaikan masalahnya, melainkan karena mungkin militer bisa mengkoordinasi kerjasama antara badan-badan sipil yang terlibat, agar masalah ini akhirnya bisa diatasi.“

Presiden Obama, yang menghadapi tekanan politik akibat bencana ini, menyatakan, bahwa pemerintahnya akan terus mengupayakan agar lubang minyak itu tertutup. Jumat (28/05), Obama akan kembali mengunjungi lokasi di Louisiana untuk meninjau situasi terakhir.

Edith Koesoemawiria/ DW/rtr/afp

Editor: Hendra Pasuhuk