1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pendukung Fonseka Diserang

10 Februari 2010

Aparat keamanan dan para pendukung pemerintah menyerang para pendukung kandidat presiden yang kalah dalam pemilu Sri Lanka Jendral Sarath Fonseka. Sementara semalam Presiden Mahinda Rajapakse membubarkan parlemen

https://p.dw.com/p/Lxqm
Jendral Sarath FonsekaFoto: AP

Demonstrasi yang digelar oleh para pendukung kandidat presiden yang kalah dalam pemilu Sri Lanka Jendral Sarath Fonseka berbuntut aksi kekerasan. Kubu pendukung pemerintah menyerang para suporter Fonseka dengan batu. Tindak kekerasan itu kemudian diikuti dengan serangan gas air mata yang dilancarkan kepolisian.

Para pendukung Fonseka memrotes keras penangkapan mantan panglima tersebut, yang ditangkap sejak hari Senin lalu. Fonseka ditangkap dengan tuduhan berkonspirasi dengan pihak oposisi dan membocorkan informasi penting yang ia ketahui ketika menjabat sebagai pimpinan militer.

Sementara itu, istri Fonseka, Anoma akhirnya diizinkan membesuk suaminya di markas angkatan laut. Anoma juga diperbolehkan membawa obat-obatan rutin yang dikonsumsi Fonseka sejak ia terluka dalam percobaan pembunuhan terhadapnya tahun 2006.

Jendral bintang empat itu pada Mei tahun lalu, memimpin kemenangan dalam melawan kelompok separatis Macan Tamil. Namun hubungan harmonis dengan presiden Mahinda Rajapakse dalam menumpas pemberontakan tersebut berakhir setelah terjadi silang pendapat. Fonseka kemudian menantang Mahinda Rajapakse dalam pemilu Januari lalu, yang kemudian dimenangkan Rajapakse dengan perolehan suara sekitar 58%. Namun pihak oposisi menuding terjadi kecurangan dalam proses pemilu.

Setelah awal pekan ini dilakukan penahanan terhadap Fonseka, semalam presiden Mahinda Rajapakse membubarkan parlemen. Pembubaran ini dilakukan untuk membuka jalan bagi diselenggarakannya pemilu dua bulan lebih awal dari jadwal. Kemungkinan besar pemilu parlemen diajukan ke tanggal 8 April.

Fonseka sedang mendiskusikan rencananya bersama para pemimpin oposisi lainnya, untuk ikut serta dalam kancah pemilu legislatif ketika para tentara menahannya, Senin lalu. Pemerintah mencemaskan Fonseka akan buka mulut terkait penyelidikan terhadap menteri pertahanan, Gotabhaya Rajapakse – saudara lelaki presiden Mahinda Rajapakse-- yang memerintahkan pembunuhan para pemimpin gerilyawan yang menyerah.

Sri Lanka Donnerstag 21. Mai 2009
Penumpasan Macan TamilFoto: AP

Terhadap situasi yang kini menerpa negaranya, seorang pengamat politik di Kolombo, Pakiasothy Saravannamuttu berujar:

„kondisi HAM di sini dalam 3-4 tahun terakhir semakin memburuk. Impunitas diciptakan. Terutama kini media yang diserang. Tapi tak hanya itu.“

Mantan fasilitator perdamaian Sri Lanka, yaitu Norwegia bersama PBB, Perancis dan Amerika Serikat mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap situasi yang terjadi di Sri Lanka, dimana tekanan terus dilakukan pemerintah terhadap pembangkang politik dan media. Juru bicara PBB Martin Nesirky mengatakan Sekjen PBB Ban Ki Moon mendesak agar pemerintahan di Kolombo mengikuti prosedur hukum yang berlaku dan menjamin keamanan Fonseka. Ban berencana untuk membahas masalah yang terjadi di Sri Lanka ini dengan Presiden Mahinda Rajapakse.

(AP/AS/dpa/afp)