1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Penganggur Usia Muda Meningkat

13 Agustus 2010

Sampai akhir tahun ini diperkirakan lebih dari 81 juta warga berusia muda di dunia tidak memiliki pekerjaan. Mereka terancam bahaya karena tidak merasa dibutuhkan.

https://p.dw.com/p/OnDL
Logo OOrganisasi Buruh Internasional ILOFoto: AP GraphicsBank

Tanpa pekerjaan yang dimiliki kaum muda, akan menyebabkan meningkatnya kriminalitas, kekerasan dan konflik lainnya. Demikian diperingatkan Organisasi Buruh Internasional, ILO, dalam laporan terbarunya. Peningkatan pengangguran terutama di kalangan usia muda terutama dialami negara-negara Afrika Timur dan Timur Tengah, juga di Amerika Serikat, Spanyol dan Baltik.

Mengenai produktivitas warga usia muda di Indonesia dibandingkan situasi di dunia, Patrick Daru, kepala penasehat teknis ILO di Jakarta, mengatakan, "Karakteristik pertama, sesuai data lembaga statistik Indonesia adalah 22, 2 persen remaja mengalami pengangguran. Jumlah ini sangat tinggi dibanding populasi warga dewasa. Karakteristik ke dua, kuota warga muda di sektor ekonomi informal. Kami memperkirakan ini meliputi 52 persen. Artinya populasi lebih besar yang sangat penting dalam ekonomi di dunia adalah di bidang ekonomi informal."

Karakteristik lain di pasar internasional adalah "underemployment“. Artinya remaja-remaja yang bekerja secara paruh waktu, tidak terdaftar sebagai pekerja karena mereka bekerja secara paruh waktu. Menurut Patrick Daru ini tentu saja merupakan isu global. Di Indonesia kasus "underemployment“ pada remaja cakupannya sangat tinggi. Pengangguran pada remaja merupakan kasus yang sangat khas terjadi di Indonesia. Dikatakan kepala penasehat teknis pekerja remaja dan anak-anak ILO lebih lanjut

Setiap tahunnya 45 juta pendatang baru memasuki pasar tenaga kerja global. Kebanyakan adalah perempuan dan pria muda. Menurut ILO, untuk mengimbangi petumbuhan angkatan kerja tersebut hingga tahun 2015 perlu diciptakan sekitar 300 juta lapangan pekerjaan baru. Pengangguran di kalangan warga berusia muda berpendidikan tinggi, bukan lagi hal yang jarang. Dalam hal ini Organisasi ILO bekerja sama dengan pihak universitas melakukan pendidikan kewiraswastaan untuk mempersiapkan warga muda menjalankan usaha sendiri.

Dyan Kostermans

Editor: Purwaningsih