1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pengkajian Perkara Korupsi Terhadap Jacob Zuma

5 Agustus 2008

Pengadilan Tinggi di Pietermaritzburg melakukan pengkajian apakah perkara korupsi terhadap Jacob Zuma yang berusia 66 tahun dapat digelar kembali, Senin (04/08). Sidang itu diwarnai protes para pendukung Zuma.

https://p.dw.com/p/Eqof
Ketua ANC Jacob Zuma melambaikan tangan pada pendukungnya sebelum masuk ke gedung pengadilanFoto: AP

Sidang seputar tuduhan korupsi terhadap orang kuat Afrika Selatan, Jacob Zuma di Pietermaritzburg, Provinsi Kwa-Zulu Natal, Senin (04/08) diwarnai aksi protes terorganisasi. Para pengacara dari calon presiden merangkap ketua partai Kongres Nasional Afrika (ANC) itu, hendak mengupayakan pada pengadilan tinggi agar pengusutan yang sudah berlangsung sejak delapan tahun dihentikan.

Zuma yang berusia 66 tahun tidak dapat lagi menghadapi penyidangan perkara secara adil, karena para pengusut dan media boleh dikatakan sudah menjatuhkan vonis terhadapnya. Demikian alasan para pengacara Zuma. Begitu pula pendapat para pendukung Zuma yang diangkut dengan bus oleh ANC ke Pietermaritzburg. Bagi mereka perkara itu bermotifkan politik, sehingga mereka memprotesnya. Ada yang mengatakan: "Kami datang untuk menunjukkan solidaritas penuh pada Jacob Zuma. Dia adalah korban dari persekongkolan politik. Pertama untuk menentang dia sebagai ketua ANC dan sekarang untuk mencegahnya menjadi presiden negara ini."

Yang lain lagi: "Semua tuduhan itu bermotifkan politik dan harus dihapuskan. Itu merupakan sebagian serangan terhadap ANC."

Dalam persaingan untuk menjadi ketua ANC, akhir tahun 2007 Zuma mengalahkan Presiden Thabo Mbeki. Artinya dia dapat merintis 'come back' nya di bidang politik. Sebagai ketua ANC, Zuma juga merupakan calon untuk jabatan presiden yang harus diserahkan oleh Mbeki setelah dua masa jabatan. Walaupun pengusutan terhadap dirinya masih berjalan, partai ANC tetap berpegang pada Zuma sebagai calon presiden. Pencalonan itu baru akan ditarik bila vonis sudah dijatuhkan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Zuma sendiri menghadapi perkara dengan rasa optimis, walaupun tuduhan terhadap dirinya sangat banyak. Ketika ditanya, apakah dia tidak merasa aneh menginginkan jabatan tertinggi di negara itu padahal masih banyak tuduhan korupsi yang belum dibereskan, Zuma menjawab: "Itu bermasalah, kalau saya bersalah. Tetapi saya tidak bersalah, jadi itu tentunya tidak bermasalah."

Sidang pengadilan di Pietermaritzburg diamati dengan seksama oleh jajaran pemimpin ANC. Dalam minggu-minggu belakangan, partai pemerintah itu berulangkali telah mengritik badan kehakiman yang dianggap berat sebelah. Dengan suara lantang Serikat Pekerja, Partai Komunis dan Liga Pemuda ANC memberikan dukungan bagi Zuma. Ketua Liga Pemuda ANC, Julius Malema bahkan mengatakan, dia bersedia membunuh untuk Zuma.

Perkara ditangguhkan setelah mendengar keterangan pembela. Bila hari Selasa (05/08) pengadilan menolak untuk menghentikan perkara itu, maka sidang yang sebenarnya sudah akan dimulai dalam 10 hari lagi. Tetapi harus diperhitungkan pula dalih selanjutnya dari tim pengacara Zuma yang sangat kuat.

Salah satu tuduhan terhadap Zuma adalah menerima uang suap dari perusahaan senjata Prancis, sehingga tahun 2005 dia dipecat sebagai wakil presiden oleh Presiden Thabo Mbeki. Ketika itu penasehat keuangan Zuma divonis tahanan 15 tahun. Hakim menyebut keduanya sebagai 'korup'. Tetapi perkara terpisah terhadap Zuma gagal, karena ada kesalahan dalam prosedur. Hanya para pendukung Zuma menganggapnya sebagai pembebasan dari tuduhan. (dgl)