1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pengungsi Protes Disuruh Telanjang

19 Desember 2013

Sebuah rekaman video menunjukkan perlakuan kasar terhadap para pengungsi di Lampedusa. Komisi Eropa mengancam akan melakukan penyelidikan dan tindakan hukum terhadap Italia.

https://p.dw.com/p/1AccV
Foto: picture-alliance/dpa

Komisaris Urusan Pengungsi di Uni Eropa, Cecilia Malmström menyatakan akan menyelidiki apakah perlakuan terhadap para pengungsi di Lampedusa, Italia, sudah memenuhi standar Eropa. "Gambar-gambar yang kami dapat dari penampungan pengungsi itu sangat mengejutkan dan tidak bisa diterima", katanya.

Uni Eropa meminta lebih banyak informasi dari Italia agar "peristiwa ini bisa diklarifikasi" sampai tuntas. Menurut Malmström, Uni Eropa sudah mulai memeriksa beberapa tempat penampungan pengungsi yang ada di Italia.

Televisi Italia pada beberapa hari lalu menayangkan rekaman video yang diambil lewat telepon genggam secara diam-diam di penampungan pengungsi Lampedusa. Rekaman itu antara lain menunjukkan, bagaimana pengungsi di tempat terbuka dipaksa menanggalkan seluruh pakaiannya, untuk disemprot dengan cairan anti bakteri.

Protes Keras

"Kami diperlakukan seperti anjing", kata seorang pengungsi bernama Khalid. Menurut keterangannya, ia tinggal selama 65 hari di Lampedusa. Rekaman video juga menunjukkan bagaimana barisan pria itu berbaris bertelanjang untuk diperiksa. Khalid yang berasal dari Suirah mengatakan, para pengungsi perempuan juga menerima perlakuan seperti itu. Para pengungsi juga diperlakukan secara kasar.

Flüchtlinge Lampedusa Skandal (Screenshot)
Video dari Lampedusa yang ditayangkan TV ItaliaFoto: picture-alliance/ROPI

Para politisi Italia mengaku kaget melihat rekaman itu. Walikota Lampedusa Giusi Nicolini mengatakan, gambar-gambar itu mengingatkan dia pada "kamp konsentrasi" di jaman Nazi. "Tempat penampungan pengungsi sudah terlalu penuh. Harus segera dilakukan sesuatu, tidak hanya di Lampedusa, melainkan di seluruh Italia", katanya.

Dikelola Perusahaan Swasta

Tempat penampungan pengungsi di Lampedusa dikelola oleh sebuah perusahaan swasta. Tempat itu hanya punya kapasitas untuk 250 orang, setelah terjadi kebakaran belum lama ini. Namun saat ini ada sekitar 1000 pengungsi yang ditampung di sana.

Pengelola tempat itu menerangkan, pada hari itu ada tiga kapal pengungsi yang tiba di Lampedus, dengan lebih 100 penumpang. Ada dugaan mereka terkena infeksi. Biasanya, pemeriksaan terhadap pengungsi dilakukan di sebuah klinik. Tapi tidak cukup ruangan pemeriksaan untuk orang sebanyak itu.

Organisasi hak asasi sejak lama mengeritik situasi buruk di tempat penampungan pengungsi di Italia. Pengelola yang dipilih pemerintah sering tidak profesional, karena hanya dipilih perusahaan yang memasang harga paling murah, tanpa memperhatikan kualitas mereka mereka.

Politik pengungsi akan menjadi salah satu tema utama dalam Konferensi Puncak Uni Eropa yang dimulai Kamis ini (19/12) di Brussel.

hp/ap (dpa, afp)