1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Penyerang Andalan Timnas Jerman Inka Grings

7 Juli 2011

Nama Inka Grings akhir-akhir ini kerap menghiasi media olahraga di Jerman. Siapa ia sesungguhnya?

https://p.dw.com/p/11qm2
Inka GringsFoto: picture alliance/dpa

Inka Grings adalah pencetak gol Jerman yang paling sukses sepanjang masa. Namun, pesepakbola terbaik tahun 2010 ini juga pernah mengalami saat yang pahit. Ia juga belum pernah merasakan menjadi juara dunia. Tahun 2003 ia cidera sehingga tidak bisa ikut serta. Mulai 2006, karena masalah disipliner ia tidak dinominasikan untuk menjadi anggota timnas Jerman. "Saya juga pernah muda. Sekarang pun saya masih merasa muda. Tetapi tentu ada fase dimana saya tidak tahu harus kemana. Saya juga mengalami fase berat setelah ayah saya meninggal. Tidak ada orang di sekeliling saya yang menuntun saya atau juga mengerem tindakan saya."

Usai berkonsultasi dengan pelatih Jerman Silvia Neid, ia kembali ke timnas tahun 2009. Dalam pertandingan pertamanya, hanya setelah 78 detik ia mencetak gol. "Saya lega, bahwa saya diberi kesempatan kedua di klub saya FCR Duisburg dan di timnas. Menurut saya setiap orang berhak mendapat kesempatan kedua. Saya tidak membunuh siapa pun. Dan saya telah belajar dari kesalahan saya dan menjalani hukumannya. Karena itu saya lega, bahwa saya bisa menata hidup saya kembali."

Inka Grings yang penuh emosi, kadang keras kepala dan cepat panas ini sekarang telah menjadi sosok yang matang dan dianggap sebagai sosok yang patut dicontoh. Di usianya yang 32 tahun, ia telah menjadi bagian tetap dari timnas Jerman. Pemain muda Alexandra Popp misalnya, 12 tahun lebih muda dan bermain bersama Grings baik di Duisburg mau pun di timnas. "Inka adalah orang nomor satu yang saya ajak bicara jika saya membutuhkan bantuan dalam permainan menyerang. Ia juga memberikan tips. Banyak yang bisa dipelajari darinya. Seperti dalam duel, jika ia hendak mencetak gol, atau cara menipu kiper di depan gawang. Itu sangat membantu saya."

Dalam 87 pertandingan bersama timnas perempuan Jerman, Grings telah mencetak 61 gol. Walau pun demikian, ini tidak berarti ia menganggap enteng Piala Dunia kali ini. "Saya sering menonton pertandingan sepakbola pria di stadion yang tiketnya habis terjual. Dan setiap kali saya berpikir : Tidak ada hal yang lebih hebat lagi bagi seorang pemain sepakbola. Ini adalah pembuktian yang terbesar. Dan saya sendiri turut berperan, hingga sepakbola perempuan dihargai di Jerman. Bagi saya ini adalah kehormatan tertinggi bisa bermain di Jerman. Tidak ada lagi yang bisa mengalahkannya."

Satu hal bisa membuatnya sempurna bagi Inka Grings. Yakni gelar juara dunia. Karena bagi Inka Grings, ini bisa jadi keikutsertaannya yang terakhir dalam sebuah ajang piala dunia.

Olivia Fritz / Vidi Legowo-Zipperer

Editor : Agus Setiawan