1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perancis Janjikan Investasi US$ 2,6 Miliar di Indonesia

Hendra Pasuhuk
30 Maret 2017

Perancis berjanji melakukan investasi senilai 2,6 miliar dolar AS di Indonesia. Perancis dan Indonesia juga akan meningkatkan kerjasama di bidang industri kreatif seperti film dan fashion.

https://p.dw.com/p/2aI1c
Indonesien Präsident Francois Hollande und Präsident Joko Widodo in Jakarta
Foto: Reuters/W. Whiteside

Presiden Joko Widodo menyambut baik komitmen para investor Perancis untuk meningkatkan keterlibatan mereka dalam bidang energi, infrastruktur dan industri ritel di Indonesia. Hal itu disampaikan Jokowi ketika menerima kunjungan Presiden Perancis Francois Hollande di Jakarta yang disertai sekitar 50 perwakilan dunia usaha.

Jokowi dan Hollande menyaksikan penandatanganan lima nota kesepahaman meliputi pertahanan, pembangunan perkotaan yang berkelanjutan, penelitian, teknologi dan pariwisata. Kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam isu maritim, perikanan dan industri kreatif seperti film dan fashion.

"Kami memiliki kemitraan strategis sejak 2011 dan kami ingin memperdalam hal itu melalui sejumlah perjanjian," kata Hollande dalam konferensi pers. Dia mengatakan, Perancis tertarik meningkatkan penjualan pesawat Airbus untuk penerbangan di Indonesia.

Kunjungan dua hari Presiden Perancis ke Jakarta adalah etape terakhir dalam lawatannya ke Asia. Hollande sebelumnya mengunjungi Malaysia dan Singapura.

Jokowi menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Perancis yang tidak melanjutkan rencana untuk mengenakan pajak khusus pada minyak sawit sampai 300 Euro per ton.

Frankreich Paris - Fashion Week Drouser
Indonesia ingin meingkatkan kerjasama dengan Perancis dalam bidang film dan fashionFoto: Getty Images/P. Le Gegretain

Minyak kelapa sawit adalah industri yang sedang mengalami booming di Indonesia dan Malaysia, namun sering dikecam karena perusakan hutan tropis dan kondisi kerja yang buruk bagi pekerja.

"Indonesia menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Perancis yang telah membantu melawan tindakan diskriminatif terhadap produk kelapa sawit, dan saya telah jelaskan bahwa isu keberlanjutan bagi kelapa sawit merupakan prioritas bagi Indonesia," kata Jokowi hari Rabu (29/3).

Selain isu perdagangan, Jokowi dan Hollande juga membahas sejumlah isu global. Kedua pemimpin mengatakan, mereka mendukung "solusi dua negara" untuk mengakhiri konflik antara Israel dan Palestina. Mereka juga menegaskan pentingnya penyebaran nilai-nilai toleransi untuk memerangi ekstremisme dan terorisme.

Ketika melakukan pertemuan warga Perancis di Jakarta, Presiden Perancis Francois Hollande juga menanggapi soal keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) dan mengatakan bahwa langkah itu "secara ekonomis akan menyakitkan" untuk Inggris.

Selanjutnya dia mengatakan, inilah saatnya 27 anggota Uni Eropa harus menikmati "kesatuan nyata". Dia berharap perundingan Brexit akan berakhir dengan sebuah perjanjian perdagangan "yang sebaik mungkin bagi Eropa dan Inggris Raya".

hp/vlz (afp, dpa, ap)