1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perjalanan Panjang Bahan Pangan di Eropa

Julia Mahncke17 Februari 2013

Konsumen di Eropa dapat membaca negara asal telur atau paprika yang dibeli. Tapi untuk pizza beku siap saji dengan 30 kandungan makanan, hal itu sulit . Tapi jika terjadi sesuatu informasi ini amat penting.

https://p.dw.com/p/17etH
Das Gemüseregal eines Supermarktes am Mittwoch (04.05.2011) in Hannover. Foto: Julian Stratenschulte dpa/lni
Berbagai jenis kentang di supermarketFoto: picture-alliance/dpa

Sejak terungkap bahwa di beberapa negara Eropa daging kuda jadi sajian di piring makan konsumen tanpa diduga, badan berwenang mencari penipu etiket. Pertengahan Januari lalu kasus pertamanya diketahui, namun pencarian penipunya berjalan tersendat-sendat.

Supermarket di Irlandia, sebuah perusahaan Perancis yang membeli di Siprus dan gudang makanan beku di utara Jerman. Jejaknya tersebar di seluruh Eropa. Daging kuda itu seharusnya berasal dari Rumania. Karena tidak ada garis-garis haluan Uni Eropa yang menetapkan penandaan pengolahan produk-produk daging. Pelacakan tetap merupakan upaya yang amat sulit.

"Kami misalnya harus mendokumentasi dari mana kami memperoleh barang dan ke mana barang itu dikirim,“ ujar René Soldner, kepala bagian untuk perusahaan logistik Jerman.

ARCHIV - Eine Frau hält in einem Supermarkt in Kassel eine Milchtüte in den Händen (Archivfoto vom 31.07.2007). Bei kaum einem anderen Lebensmittel haben die Verbraucher in Deutschland in den vergangenen Monaten so heftige Preisausschläge in beide Richtungen gesehen wie bei Milch, Butter & Co. Die Verbraucher müssen stärker als bisher mit Preisschwankungen rechnen, meint der Hauptverband des Deutschen Einzelhandels (HDE). Der Trend zeigt aber insgesamt nach oben. Foto: Uwe Zucchi dpa/lrs (zu dpa-Korr: "Die Lebensmittelpreise fahren Achterbahn - Milch wird billiger" vom 21.04.2008) +++(c) dpa - Bildfunk+++
Susu kemasan Tetra PakFoto: picture-alliance/dpa

Seandainya berpalet-palet bahan pangan seperti misalnya susu dalam kemasan tetrapak atau keju dikirim ke negara lain, perusahaan bekerja sama dengan mitranya di negara bersangkutan. Bahan pangan seringkali dibungkus ulang, disimpan di gudang sementara dan ini berarti beralih banyak tangan. Dari mana asal suatu bahan pangan secara tepat juga tidak harus diketahui pasti oleh pedagang perantara.

"Aturan-aturan untuk pemberian informasi tidak cukup,“ kata Frank Waskow dari pusat lembaga konsumen negara bagian Nordrhein-Westfalen Jerman. Munculnya skandal sapi gila (madcow) tahun 1990-an, berdampak diluncurkannya peraturan untuk daging sapi, agar jelas dari mana asal barang tersebut. Namun aturan-aturan ini hanya berlaku untuk daging yang tidak diolah alias daging mentah. “Cukup jika orang menaburkan garam atau mengolahnya dalam bentuk apapun, daging itu tidak perlu lagi diberi keterangan,” kata Waskow. Yang makin tidak dapat dipantau adalah asal produk-produk yang memiliki banyak kandungan seperti pizza, lasagna atau juga yogurt.

Eine Kundin betrachtet am 7. September 1998 in einem Hamburger Supermarkt die Auswahl an probiotischen Joghurts. Auf dem deutschen Markt boomt der Handel mit sogenannten "funktionellen Lebensmitteln", von Fachleuten auch Nutrazeutika oder Designer-Food genannt. Im Unterschied zu den "light"-Produkten" versprechen diese statt weniger Kalorien einen gesundheitlichen Zusatznutzen. Trendforscher erklären den kulinarischen Gesundheitsboom mit dem gewachsenen Bewußtsein der Verbraucher für gute Ernährung und dem Bedürfnis nach Fitsein. dpa 2316545
Tidak semua yogurt sama, konsumen tahu dari etiketnyaFoto: picture-alliance/dpa

Dikirim Murah, Dijual Mahal

Untuk yogurt, tahun 1990-an Stefanie Böge dari Institut Wuppertal sudah meneliti, dari mana asal mula masing-masing bagian sebuah yogurt rasa stroberi dalam kemasan gelas. Hasilnya: Bakteri-bakteri berasal dari utara Jerman dan diolah di selatan Jerman bersama-sama dengan stroberi dari pertanian di Polandia dan kandungan yogurt lainnya dari Belanda. Akhirnya perusahaan di Düsseldorf yang melakukan penempelan etiket-etiket pada gelas yogurt yang berasal dari Bayern.

Rendahnya biaya transportasi membuat perusahaan-perusahaan menekan serendah mungkin biaya produksi, entah di mana pun. Pelindung lingkungan berulang kali mengemukakan masalah ini. Dari situlah munculnya jalur transportasi yang sulit dimengerti, seperti yang terjadi pada kasus udang Laut Utara. Beberapa tahun lalu terungkap, bahwa perusahaan Jerman mengirimkan udang-udangnya sampai 5000 kilometer ke Maroko, untuk kemudian mengirimkannya kembali. Pekerja di Maroko memperoleh upah beberapa Euro per hari untuk membersihkan udang (yang jauh lebih murah dibanding upah pekerja dan biaya membersihkan udang di Jerman-red). Dan sekembalinya ke pantai Utara Jerman, udang itu sudah menjadi seafood olahan, misalnya produk seafood untuk Fischbröttchen (seafood untuk pengisi roti).

Fischbrötchen _680078 Anne Katrin Figge - Fotolia 2006
Makanan cepat siap saji Fischbrötchen (roti isi seafood)Foto: Fotolia/Anne Katrin Figge

Babi yang Berkeliling Eropa

Terus meningkatnya angka-angka transportasi bahan pangan ditunjukkan data Badan Statistik Jerman. Baik untuk ekspor maupun untuk impor. Tahun 2011, berdasarkan perhitungan sementara, Jerman misalnya mengimpor bahan pangan hewani sampai 17,7 milyar Euro. Data itu juga termasuk transpor hewan-hewan hidup. Tahun 2000 angka impor hanya mencapai 11,8 milyar Euro.

Brussel juga membahas masalah transportasi bahan pangan dan informasi etiket asal bahan pangan tersebut. Usulan Undang-Undang baru sudah ada dan akan diberlakukan mulai tahun 2014. Untuk produk-produk daging di masa depan harus diberikan informasi tentang asalnya, ujar Waskow. Lembaga pelindung konsumennya sudah menuntut hal ini sejak bertahun-tahun. Selain itu juga diperdebatkan, siapa yang akan menanggung biaya tersebut.

Baden-Wuerttemberg/ Die Naehrwerttabelle auf einem Glas des Brotaufstrichs Nutella, aufgenommen am Freitag (18.11.11) in Goeppingen. Der Suesswarenhersteller Ferrero muss das Etikett seiner Nuss-Nougat-Creme Nutella aendern. Die Vitamin- und Naehrwertangaben auf dem Glas koennen Verbraucher in die Irre fuehren, hat das Oberlandesgericht Frankfurt am Main entschieden. Geklagt hatte der Bundesverband der Verbraucherzentralen, der am Donnerstag (17.11.11) auf das Urteil hinwies. Auf dem Nutella-Etikett wird der Prozentsatz der empfohlenen Tagesmenge fuer Fett und Zucker in einer Grundportion von 15 Gramm angegeben, bei den Vitaminen und Mineralstoffen hingegen fuer 100 Gramm. Dadurch koenne beim Verbraucher der falsche Eindruck entstehen, die Creme enthalte wenig Fett und Zucker, aber viele Vitamine und Mineralstoffe, urteilten die Frankfurter Richter. Foto: Daniel Maurer/dapd
Di Uni Eropa harus tercantum kandungan bahan panganFoto: dapd

Tapi ada juga contoh positif. Konsumen yang beberapa waktu terakhir membeli ikan beku di supermarket-supermarket Jerman, pada kemasan akan membaca tulisan “followfish" atau "ikuti ikan". Ini hasil ide bersama pelindung lingkungan, nelayan dan pembudi daya ikan tahun 2007 lalu. Dalam produk-produk mereka dicetak sebuah kode. Dengan demikian konsumen dapat melakukan riset di internet, di mana ikan itu pernah berenang, sebelum ikan-ikan ini menjadi santapan di piring konsumen.