1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perjanjian Elysée Teladan bagi Perdamaian

Ralf Bosen22 Januari 2013

Dari musuh harus jadi teman. Itulah tujuan perjanjian Elysée dari tahun 1963. Perdamaian antara Jerman dan Perancis bisa jadi panutan bahkan bagi negara-negara yang berkonflik.

https://p.dw.com/p/17OzO
FILE - In this July 8, 2012 file photo German Chancellor Angela Merkel, left, and French President Francois Hollande react after a speech in front of Reims cathedral, in Reims, eastern France. Merkel and Hollande said in a joint statement issued by the German government Friday, July 27, 2012 that their countries are "deeply committed to the integrity of the eurozone." They said eurozone members and European institutions "must comply with their obligations, each in their own are of competence." (Foto:Pool/Jacky Naegelen, File/AP/dapd)
Kanselir Merkel dan Presiden Perancis HollandeFoto: AP

Perjanjian Elysée, menjadi patokan dalam sejarah kedua negara. Pendekatan antara Jerman dan Perancis yang ditetapkan dalam perjanjian itu menjadi pendorong utama, sehingga dua negara yang dulunya bermusuhan, sekarang menjalin kemitraan terpenting di Eropa. Kini kedua negara merundingkan semua masalah penting di bidang politik luar negeri, keamanan, remaja dan kebudayaan. Jerman dan Perancis juga melaksanakan upaya bilateral.

Perdamaian juga penting karena itu menjadi bukti, bahwa Eropa bisa hidup dalam perdamaian. Demikian dikatakan Gérard Foussier, penerbit majalah Dokumente, yang menjadi majalah bagi dialog Jerman-Perancis. Awal tahun 1960-an masih ada orang  yang menyebut Jerman dan Perancis musuh bebuyutan. "Untuk itu amat penting bahwa sedikitnya ada dua bangsa di Eropa yang tidak lagi menyebut dirinya bermusuhan, tapi mampu saling menyebut diri bersahabat, serta mampu bekerjasama", dijelaskan Foussier.

German Chancellor Angela Merkel and French President Francois Hollande (first row 3rd L) pose with French and German ministers and officials at the Chancellery in Berlin January 22, 2013, during a day of celebrations marking the 50th Anniversary of the Elysee Treaty. Merkel hosts Hollande and his government on Tuesday for a celebration marking half a century of post-war partnership, even as their countries struggle to forge a common vision for crisis-hit Europe. REUTERS/Thomas Peter (GERMANY - Tags: POLITICS ANNIVERSARY)
50 Tahun Perjanjian ÉliséeFoto: Reuters

Karakter Panutan bagi Perdamaian

Perkembangan hubungan Jerman-Perancis dianggap teladan. Negara-negara Eropa lain, terutama yang bertetangga dan dari sejarahnya memiliki potensi konflik, kerap mengacu pada karakter panutan pada perdamaian Jerman-Perancis. Ini juga menjadi sorotan buku, yang diterbitkan Stefan Seidendorf dari Institut Jerman-Perancis di Ludwigsburg. Buku itu berjudul, Deutsch-Französische Beziehungen als Modell einer Friedensordnung? (Hubungan Jerman Perancis sebagai Model Tatanan Perdamaian?) dan menjabarkan faktor-faktor, yang bisa diaplikasikan pada konflik-konflik lain dan hubungan bilateral.

Menurut Seidendorf, salah satu elemen perjanjian Elysée yang dapat digunakan dalam hubungan bilateral lain adalah pertemuan teratur antar kedua negara, yang harus dihadiri wakil politik dari semua tingkat. "Tidak ada satupun wakil yang bisa mengelak dari pertemuan ini", kata Seidendorf, "dan sampai sekarang itu juga punya arti pada masa krisis, juga pada saat dimana orang sebenarnya tidak mau bertemu atau lebih memilih menghindar." Kadang ada pertemuan, di mana orang hanya bisa membicarakan sedikit masalah, atau bahkan tidak sama sekali. Meskipun demikian selalu ada kesempatan, "untuk mengetahui posisi mitra perundingan,  juga untuk menyadari sepenuhnya, bahwa di depan ruang perundingan media dan pers menunggu pengumuman. Bahwa ada tuntutan dan akhirnya tekanan ditingkatkan, agar kompromi dan persetujuan bisa dicapai." Demikian disampaikan Seidendorf.

PARIS, FRANCE: French President General Charles de Gaulle (R) and German Chancellor Dr Konrad Adenauer (L) hug each other 22 January 1963 at the ElysTe Palace in Paris after signing the French-German cooperation treaty. (Photo credit should read AFP/Getty Images)
Rangkulan kemitraan bersejarah Presiden de Gaulle dengan Kanselir AdenauerFoto: Getty Images
A projection illuminates the German Cathedral in the Gendarmenmarkt square in Berlin marking the 50th Anniversary of the Elysee Treaty, January 21, 2013. The writings reads, "50 years of the Elysee Treaty". REUTERS/Thomas Peter (GERMANY - Tags: POLITICS ANNIVERSARY SOCIETY)
50 Tahun Perjanjian ÉlyséeFoto: Reuters

Mengharapkan Warga Muda

Pertukaran permanen yang diatur lewat perjanjian juga bisa digunakan untuk negara-negara lain yang berpotensi konflik. Seidendorf menjelaskan, selain keterikatan secara politis, perjanjian juga mengatur kerjasama di tingkat sipil, yang bisa dijadikan contoh. Presiden Perancis ketika itu, Charles de Gaulle dan Kanselir Jerman Konrad Adenauer sepenuhnya bertumpu pada kekuatan yang mampu menumbuhkan kepercayaan pada generasi muda di kedua negara. Bagi Seidendorf itu langkah yang terbukti berwawasan jauh ke depan.

Karena dalam perjanjian Elysée disepakati pendirian organisasi kerjasama remaja Perancis dan Jerman, Deutsch-Französischen Jugendwerks (DFJW), yang berdiri tanggal 5 Juli 1963. Sejak berdiri, DFJW memungkinkan sekitar delapan juta warga muda Jerman dan Perancis ikut dalam sekitar 300.000 program pertukaran. Keistimewaan perjanjian Elysée itu tampak pada organisasi DFJW yang awalnya didirikan sebagai organisasi internasional, kata Seidendorf. "Jadi organisasi itu punya konstitusi yang berada di luar kuasa pemerintah kedua negara, dan tidak dapat dihapus pemerintah kedua negara. Itu berarti, DFJW menjadi aktor yang tarafnya sama tinggi dengan pemerintah, sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang berdampak luas."

Pengalaman Berharga

Tantangan seringkali harus dihadapi, dan berkali-kali perasaan curiga diantara kedua belah pihak harus diatasi, hingga persahabatan Jerman-Perancis bisa tercapai. Oleh karena itu, penerbit Dokumente, majalah bagi dialog Jerman-Perancis, Gérard Foussier menyebutnya pengalaman yang bisa diteladani. Terutama karena harus menghadapi begitu banyak rintangan, terwujudlah sebuah persahabatan, yang bisa dicontoh negara-negara lain. "Jika kita mengkomunikasikannya dengan baik, kawasan lain dunia ini bisa berkata, mungkin waktunya sudah tiba untuk memikirkan, bagaimana misalnya kita, Israel dan Palestina, bisa mencapai kemajuan serupa."

German Chancellor Angela Merkel and French President Francois Hollande (first row 3rd L) pose with French and German ministers and officials at the Chancellery in Berlin January 22, 2013, during a day of celebrations marking the 50th Anniversary of the Elysee Treaty. Merkel hosts Hollande and his government on Tuesday for a celebration marking half a century of post-war partnership, even as their countries struggle to forge a common vision for crisis-hit Europe. REUTERS/Thomas Peter (GERMANY - Tags: POLITICS ANNIVERSARY)
Perayaan 50 Tahun Perjanjian ÉlyséeFoto: Reuters