1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perkenalkan Simon‘s Cat

5 Februari 2016

Kartun dan video Simon’s Cat yang bercerita kelakuan kucing raih sukses besar di sosial media. Pada 2010 mencapai peringkat puncak di kanal Youtube. 19 juta menonton adegan lucu, konflik antara manusia dan kucing.

https://p.dw.com/p/1HqSc
Foto: Screenshot Youtube

Simon's Cat : Kisah Sukses Kartun Kucing

Apa rahasia sukses kartun itu? Tokoh di belakang film kartun, Simon Tofield yang bermukim di Leighton Buzzard dekat London menceritakan bagaimana awal dari karya kartunnya : "Suatu pagi, kucing saya Hugh yang saat itu masih kecil, melompat ke badan saya, menggaruk hidung dan telinga saya, minta diberi sarapan. Saya terpaksa berdiri dan memberi makan. Kucing bahagia, Saya duduk lagi, dan menemukan, inilah ide cemerlang untuk film animasi pendek saya. Saya menggambar seorang lelaki tidur dan kucing yang mencoba membangunkan dia."

Kisahnya sebetulnya klise dan sederhana, mengenai hubungan cinta tapi benci antara kucing dan manusia. Simon Tofield selalu mengambil inspirasi dari kelakuan kucingnya, baik dalam membuat film kartun atau saat membuat buku.

Simon Tofield yang pernah kuliah seni, mendirikan perusahaan "Simon’s Cat Limited" di London. Di sinilah diproduksi film terbarunya. Ia menggambarnya satu persatu langsung pada komputer. Sebagai pola dasar adalah gambar sketsa buatannya. Ia juga memproduksi beragam artikel untuk fans. Motif kucing amat laku.

Permainan antara kucing dan manusia terus berlanjut dan membawa sukses. Simon Tofield terus melakukan kontak dengan fansnya lewat Facebook dan Twitter. Buku-bukunya kini sudah diterbitkan di 30 negara, dengan jumlah setiap eksemplar lebih dari 1,7 juta. Selain itu ia juga memproduksi 51 film hitam putih. Film baru yang berwarna akan dilansir 2016. Simon's Cat kini jadi tokoh pujaan.