1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perkiraan Cuaca Bantu Antisipasi Demam Berdarah

Amantha Perera (ips)1 Juli 2014

Apakah hubungannya antara prakiraan cuaca dengan demam berdarah yang ditularkan melalui nyamuk?

https://p.dw.com/p/1CSmu
Foto: picture-alliance/dpa

Di Sri Lanka, pejabat kesehatan percaya, bahwa menjawab pertanyaan ini dapat menyelamatkan banyak orang. Lebih dari setengah dekade, dokter dan penduduk - terutama yang tinggal di provinsi barat negara itu - telah berjuang gigih melawan wabah demam berdarah. Wabah ini cenderung mengikuti pola musim hujan, yang membasahi pantai barat daya Sri Lanka, dari bulan Juni sampai Oktober.

Penyakit tropis ini menimbulkan demam berkepanjangan, nyeri otot dan sendi, serta ruam kulit. Dalam sejumlah kasus, penyakit ini berubah menjadi demam berdarah dengue DBD yang mengancam jiwa. Ciri-cirinya: pendarahan, rendahnya tingkat trombosit darah, atau tekanan darah, yang dapat menyebabkan korban mengalami syok dan tak jarang menyebabkan kematian.

Habis hujan terbitlah penyakit

Pada pertengahan tahun 2009, setelah musim hujan tahunan, infeksi dengue mengalami peningkatan yang mengkhawatirkan di Sri Lanka. Pada akhir tahun, sekitar 35.000 orang terinfeksi, sementara jumlah korban jiwa mencapai sekitar 300 orang. Tahun 2013, dari 32 ribu orang yang terinfeksi, 89 orang meninggal dunia.

"Kami membutuhkan pencegahan yang jauh lebih baik,"kata Nimalka Pannilahetti, seorang dokter konsultan di komunitas Unit Pengendalian Demam Berdarah Dengue DBD.

Ini tidak berarti bahwa Sri Lanka berdiam diri. Satuan khusus untuk pencegahan sudah melakukan sesuatu. Bagi yang mengabaikan tempat berkembang biak nyamuk, dikenakan denda. Sementara satuan khusus itu juga menyatakan program pemberantasan demam berdarah nasional.

Sayangnya, angka penurunan penyakit itu masih jauh dari harapan. Situasi ini mengkhawatirkan, terutama untuk provinsi di wilayah barat, yang ditinggali 25 persen dari populasi negara itu atau berpenduduk lebih dari 20 juta orang. 60 persen dari semua kasus DBD yang dilaporkan sejak 2009 berasal dari kawasan ini.

Denguefieber Moskito
Pencegahan demam berdarahFoto: picture-alliance/dpa

Bantuan ramalan cuaca

Mengingat begitu banyak strategi telah dicoba dan gagal, para ahli kini menyarankan agar pihak berwenang meminta bantuan dari Badan Meteorologi Nasional sebagai senjata terbaru dalam memerangi penyakit. Faseeha Noordeen, kepala departemen mikrobiologi di Universitas Peradeniya di Sri Lanka, mengatakan, terdapat hubungan yang jelas antara perubahan pola iklim dan penyebaran demam berdarah.

Dalam sebuah makalah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Infectious Diseases pada Oktober 2013, Noordeen menulis, bahwa tempat berkembang biak nyamuk mengalami peningkatan setelah hujan lebat, yang menunjukkan dua puncak tahunan infeksi tercatat setelah dua musim hujan tahunan.

Penelitian Noordeen juga menemukan bahwa pada cuaca hangat pun terjadi peningkatan distribusi nyamuk dengue."Ketika kita memiliki data perkiraan yang lebih baik, kita dapat menghubungkan distribusi penyakit di berbagai bagian negara dan membuat peta penyakit ini. Sehingga isa dilakukan pencegahannya di seluruh negeri," katanya.

Beberapa daerah provinsi mengalami empat sampai enam kali rata-rata curah hujan bulan Juni di minggu pertama bulan tahun ini. Pannilahetti mengatakan bahwa prakiraan cuaca secara rinci akan memungkinkan pejabat kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan mereka.

Risiko lebih besar bagi yang berpenghasilan rendah

Pannilahetti menambahkan, beban penyakit ini tidak merata di antara orang kaya dan orang miskin. Penyebaran jentik nyamuk tergantung pada kebersihan lingkungan sekitar, termasuk pada wadah air atau tempat sampah.

"Apa yang kita lihat adalah tempat berkembang biak nyamuk lebih banyak di daerah berpenghasilan rendah, di mana orang cenderung kurang memperhatikan lingkungan sekitar mereka," kata Pannilahetti. Selain itu, perawatan medis ongkosnya tinggi, sehingga orang miskin tak mampu mengakses perawatan yang berkualitas.

Dalam upaya untuk membuat proses lebih mudah diakses, pemerintah baru-baru ini mendirikan enam pusat pengujian darah baru di rumah sakit pemerintah di seluruh provinsi wilayah barat. Yang paling efektif dalam menangani demam berdarah adalah dengan memonitor tekanan darah, denyut nadi dan urine pasien. Selain itu asupan cairan yang baik juga harus diperhatikan.