1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pertemuan Awal Perundingan Perdamaian Timur Tengah

1 September 2010

Presiden Amerika Serikat Barack Obama memulai usahanya Rabu kemarin (1/9) untuk mewujudkan perdamaian antara Israel dan Palestina dalam kurun waktu satu tahun.

https://p.dw.com/p/P282
Presiden Barack Obama bersama PM Israel Benyamin NetanyahuFoto: AP

Pada malam menjelang perundingan pertama secara langsung antara kedua negara tersebut, Obama bertemu dengan para pimpinan negara terkait secara satu lawan satu dan kemudian digelar jamuan makan malam bersama di Gedung Putih.

Mitra bicara pertama Obama adalah perdana menteri Israel Benyamin Netanyahu. Kedua pemimpin negara tersebut duduk bersama di Ruang Oval dan berbicara dengan suara pelan saat sekelompok fotografer berita diperbolehkan untuk masuk. Usai pertemuan tersebut, Obama dan Netanyahu mengeluarkan pernyataan kepada pers. Obama mengecam serangan di Tepi Barat Selasa lalu (31/8) yang menewaskan empat warga Israel. Ia menyebutnya sebagai 'pembantaian tanpa perasaan'. "Akan ada kelompok ekstrimis dan kelompok yang menolak yang lebih memilih untuk merusak daripada berdamai. Tragedi yang terjadi kemarin, dimana orang dibunuh di jalanan oleh teroris yang mencoba menggagalkan perundingan ini, adalah contoh dari apa yang kita hadapi. Tetapi saya ingin semua pihak yakin, bahwa Amerika Serikat akan terus mendukung keamanan Israel dan kita akan memerangi aktivitas terorisme ini."

USA Barack Obama Benjamin Netanjahu
Foto: AP

Kelompok sempalan dari Hamas sebelumnya telah menyatakan bertanggung jawab atas serangan di dekat permukiman kaum Yahudi Kiryat Arba di Tepi Barat. Gerakan militan Hamas tidak mengakui eksistensi Israel dan menolak diadakan perundingan perdamaian antara Palestina dan Israel. Perdana Menteri Israel Netanyahu menyambut kecaman Obama terhadap pelaku serangan tersebut. Ia mengatakan, pembunuhan dilakukan oleh mereka yang tidak menghargai nyawa manusia dan menginjak-injak hak asasi manusia. "Pembicaraan kami terbuka, produktiv dan kami serius ingin mencapai perdamaian. Kami juga menyepakati kebutuhan akan kesepakatan keamanan yang bisa mengatasi teror sejenis ini dan ancaman lain terhadap keamanan Israel. Ini adalah elemen penting dari perdamaian yang kami inginkan dan kami perjuangkan."

USA Barack Obama Mahmoud Abbas
Presiden Barack Obama dan Presiden Palestina Mahmoud AbbasFoto: AP

Setelah itu, dalam selembaran pernyataan resmi Netanyahu yang diberikan oleh pihak pemerintahan Israel kepada para wartawan di Gedung Putih, perdana menteri Israel itu menyebut pimpinan Palestina Mahmoud Abbas sebagai mitranya dalam perdamaian dan ia serius ingin mengakhiri konflik di Timur Tengah untuk selamanya. Ia tidak hanya sekedar menginginkan istirahat sejenak dari perang yang tengah berlangsung.

Pertemuan Obama dengan Netanyahu adalah yang pertama dari empat pertemuan yang rencananya digelar malam itu. Setelah berbicara dengan Netanyahu, Obama bertemu dengan presiden Palestina Mahmoud Abbas. Sebelumnya, Abbas telah mengancam tidak akan menghadiri perundingan jika Israel meneruskan pembangunan permukiman di lahan yang diduduki Israel pada perang tahun 1967.

Obama kemudian masih akan berbicara dengan Raja Abdullah dari Yordania dan Presiden Mesir Hosny Mubarak. Baru pada hari Kamis (2/9) ini, perundingan perdamaian secara langsung dimulai. Ini perundingan langsung pertama semenjak Desember 2008. Perundingan akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton.

Vidi Legowo-Zipperer / afp / rtr

Editor : Christa Saloh