1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pertemuan Informal Menlu UE di Cordoba Berakhir

9 Maret 2010

Pertemuan informal menteri luar negeri UE yang digelar (06-07/03) di Cordoba, Spanyol, berakhir dengan seruan terhadap kelompok berkonflik di Timur Tengah dan dukungan bagi Ashton meskipun kritik hebat terhadapnya.

https://p.dw.com/p/MNOg
Menlu Spanyol Miguel Moratinos (kanan) dan Utusan tinggi urusan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton (kiri)Foto: AP

Uni Eropa akan kembali lebih menggencarkan partisipasinya di Timur Tengah dibandingkan yang dilakukan selama ini. Utusan Tinggi Urusan Luar Negeri Eropa Catherine Ashton pertengahan Maret mendatang akan berkunjung ke kawasan tersebut. Ia juga akan mewakili Uni Eropa dalam pertemuan Kuartet Timur Tengah yang terdiri dari Perserikatan Bangsa Bangsa, Amerika Serikat, Rusia dan Uni Eropa akhir bulan ini di Moskow, Rusia.

Akhir pekan lalu, utusan khusus Amerika Serikat untuk Timur Tengah George Mitchell tiba di Israel untuk memulai diplomasi ulang alik antara kelompok yang berkonflik dan memulai pembicaraan tidak langsung.

Setelah pertemuan informal para menteri luar negeri tentang strategi politik luar negeri Uni Eropa di Cordoba, Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle mengatakan, "Kami sebagai warga Eropa juga akan tetap berpartisipasi secara aktif dalam proses perdamaian di Timur Tengah. Kami menyerukan kepada kedua pihak agar mengesampingkan halangan-halangan agar pembicaraan kongkrit akhirnya dapat langsung dimulai kembali."

Uni Eropa menyerukan untuk pembentukan segera sebuah negara Palestina. Namun di Jalur Gaza, kelompok radikal Hamas yang berkuasa dengan menolak setiap bentuk pembicaraan. Rangkaian pembicaraan perdamaian Timur Tengah tahun 2009 lalu terhenti setelah terjadinya bentrokan antara militer Israel dan milisi Hamas. Menteri Luar Negeri Swedia Carl Bildt menyebut situasi Jalur Gaza yang sepenuhnya terisolir sebagai sangat buruk. Sementara Menteri Luar Negeri Luksemburg Jean Asselborn meminta Israel agar menghentikan aktivitas pembangunan pemukiman di kawasan yang didudukinya

Tuan rumah pertemuan di Cordoba, Menteri Luar Negeri Spanyol Miguel Moratinos, menyatakan dukungan terhadap gagasan Amerika Serikat yang dalam waktu empat bulan ke depan diharapkan memimpin pembicaraan perdamaian tidak langsung.

Cordoba yang merupakan kota metropolitan di Andalusia, merupakan tempat yang baik untuk mempertimbangkan dan membahas proses perdamaian Timur Tengah. Demikian menurut pandangan tuan rumah Spanyol, yang menjabat Ketua Dewan Eropa periode enam bulan ini. Di Cordoba paling tidak untuk beberapa ratus tahun di abad pertengahan, warga Moor, yakni warga keturuan Arab atau Afrika, warga Yahudi dan Kristen hidup bersama dengan damai. Juga untuk mencapai karakter nuansa pertemuan non formal pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa tersebut, ke-27 menteri luar negeri juga mengunjungi bekas Mesjid Alhambra di Cordoba.

Pertemuan non formal menteri luar negeri Eropa yang digelar setiap setengah tahun sekali, akhir pekan lalu untuk pertama kalinya berlangsung setelah berlakunya Perjanjian Lissabon dan untuk pertama kalinya diikuti Catherine Ashton, sebagai utusan tinggi urusan luar negeri Eropa. Sebuah jabatan yang baru setelah diberlakukannya Perjanjian Lissabon.

Tapi tuan rumah Spanyol sebagai ketua Dewan Eropa benar-benar menjaga agar peran Ashton tidak terlalu besar dalam panggung politik internasional. Hubungan antara Utusan Tinggi Urusan Luar Negeri Ashton dengan menteri luar negeri negara anggota Uni Eropa sedang tegang. Tema yang menjadi perdebatan sengit adalah dalam menata dan mengisi jabatan di badan luar negeri yang baru Uni Eropa, yang akan meliputi sekitar 5000 petugas. Uni Eropa ingin membuka sejumlah kedutaan besar dan menunjuk diplomat-diplomat baru dengan menyediakan dana sebesar empat juta Euro.

Rencana itu mendapat banyak kritik di Brussel, Belgia. Dikatakan, dalam badan luar negeri baru tersebut terlalu banyak suara dari warga Inggris. Jerman juga harus menjadi bahasa yang memainkan peran penting dalam korps diplomatik, demikian permintaan dari Jerman. Menteri Luar Negeri Spanyol Moratinos menjelang pertemuan di Cordoba mengharapkan, pertemuan itu dapat mencapai kesepakatan dasar-dasar untuk badan urusan luar negeri Eropa yang baru.

Catherine Ashton, yang juga merupakan wakil ketua Komisi Eropa, juga dituduh terlalu mendahulukan kepentingan Komisi Eropa daripada tugasnya sebagai utusan tinggi urusan luar negeri. Menanggapi kritik tersebut Ashton mengatakan, "Anda bertanya apakah saya tidak merasa risih. Tentu tidak. Tapi tentu saja saya merasakan bahwa peran ganda ini baru. Kita harus menemukan jalan agar semua dapat dipadukan.“

Akhir April mendatang, Catherine Ashton akan menyodorkan konsep baru untuk pembentukan badan baru luar negeri dan pembagian tugas jabatan. Utusan tinggi urusan luar negeri Uni Eropa itu menerima banyak permintaan untuk pengisian jabatan-jabatan penting pada badan diplomatik tersebut. Masing-masing memiliki kepentingan nasional, demikian kata Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle.

Bernd Riegert/Dyan Kostermans

Editor: Asril Ridwan