1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

231009 Atomgespräche Israel Iran

23 Oktober 2009

Israel dan Iran menepis berita bahwa kedua negara berunding langsung tentang masalah atom. Tetapi keduanya membenarkan pernah bertemu di Kairo dalam dalam sebuah konferensi internasional.

https://p.dw.com/p/KDcC
Iran dan Israel adalah kunci bagi zona bebas senjata atom di wilayah Timur Tengah.Foto: Jürgen Sorges / AP / DW

Menurut keterangan kementrian luar negeri Israel, seorang perwakilan dari badan energi atom negaranya dan seorang diplomat Israel berbicara dalam sebuah pertemuan tertutup di Kairo akhir September lalu. Pertemuan itu berlangsung di sela-sela konferensi mengenai perlucutan senjata dan pencegahan penyebaran senjata atom. Juru bicara Kementrian Luar Negeri Israel, Jigal Palmor, menegaskan, memang ada pertemuan seperti itu. Dalam konferensi yang berlangsung dua hari tersebut, utusan badan atom Israel bertemu beberapa kali dengan seorang perwakilan pemerintah Iran. Demikan Jael Doron, juru bicara badan energi atom Israel di Yerusalem. Selain itu juga ditegaskan, tidak ada pembicaraan ataupun kontak secara langsung antara kedua negara.

Sementara badan energi atom Iran menepis laporan harian Ha'aretz, yang menulis: "Juru bicara badan energi atom Iran mengatakan, Israel hanya memberikan informasi palsu dan tidak ada pertemuan di Kairo“. Berita mengenai pembicaraan kedua negara dirangkum oleh wartawan Israel, Eron Cicurel. "Di sini, di Israel, berita dari Harian Ha'aretz tidak diperdebatkan. Tetapi berita ini menimbulkan kontroversi di Iran. Bagi orang Iran, pertemuan dengan perwakilan Israel adalah sesuatu yang buruk dan mengejutkan.”

Harian Ha'aretz melaporkan, semua peserta konferensi di Kairo, juga perwakilan dari negara-negara Arab, Australia, Amerika dan Eropa, setuju untuk tutup mulut tentang pertemuan dan isi pembicaraan antara Iran-Israel ini.

Dalam pertemuan Israel-Iran yang pertama dalam 30 tahun ini, diplomat Iran bertanya langsung kepada pakar atom Israel, apakah mereka mempunyai senjata atom atau tidak. Perwakilan Israel hanya tertawa atas pertanyaan ini, tetapi tidak memberikan jawaban apapun. Menurut sumber luar negeri, Israel memiliki senjata atom sejak tahun 60an. Tetapi atas permintaan Washington, negara ini melakukan politik “ambivalensi nuklir“. Ini artinya, Israel tidak membenarkan bahwa negaranya memiliki senjata atom, tetapi juga tidak menyangkal.

Seperti dilaporkan koresponden Ha'aretz, Yossi Melmann, perwakilan Israel menjelaskan, Israel pada prinsipnya siap untuk berbicara mengenai zona bebas senjata atom di Timur Tengah. Tetapi Israel berada dalam situasi yang strategis dan mempunyai beberapa persyaratan. Pertama-tama keamanan regional di Timur Tengah harus diperkuat dan harus diatur mengenai kesepakatan keamanan dan perdamaian di wilayah tersebut. Setelah itu barulah Israel akan mempertimbangkan untuk berunding mengenai wilayah bebas senjata atom di Timur Tengah.

Kamis (22/10), Badan Energi Atom Internasional IAEA menyampaikan konsep kesepakatan mengenai konflik atom dengan Iran kepada Israel. Konsepnya diterima Israel dengan enggan. Juru bicara Israel mengatakan, usulan IAEA untuk memindahkan lokasi sebagian besar pengayaan Uranium Iran ke Rusia dan Perancis, masih harus dikaji terlebih dahulu. Jum'at (23/10), kabinet keamanan Israel membahas konsep IAEA tersebut, dipimpin oleh Perdana Menteri Netanyahu. Tidak diumumkan informasi lebih rinci mengenainya.

Clemens Verenkotte / Anggatira Rinaldi
Editor: Asril Ridwan