1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pertemuan 'Kecurigaan Strategis' Cina dan AS

Ayu Purwaningsih7 Juni 2013

Kalifornia, menjadi lokasi pertemuan dua pemimpin tertinggi Amerika Serikat dan Cina. Pertemuan ini dianggap sebagai peluang untuk mengurangi kecurigaan kedua belah pihak.

https://p.dw.com/p/18lou
Foto: picture-alliance/AP

Tembakan penghormatan, sambutan dari formasi barisan, perjamuan negara – ritual yang biasanya terlihat saat pertemuan tingkat tinggi Amerika Serikat-Cina, kali ini ditiadakan. Batasan protokol diplomatis dihapuskan. Diganti dengan terobosan baru, yang berlangsung jauh dari Washington.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Cina Xi Jinping bertemu di "Sunnylands," resor terpencil di selatan Kalifornia; lengkap dengan semua kemewahan. Dua pemimpin kekuatan ekonomi terbesar, kekuatan perdagangan terbesar, sekaligus dua pencemar terbesar di dunia, bertatap muka dengan mengesampingkan formalitas.

Amerika Serikat merupakan pengutang terbesar di dunia, sedangkan Cina merupakan donor utang terbesar internasional. Bersama Xi Jinping, Barack Obama akan menentukan nasib Cina hingga memasuki dekade berikutnya.

Pada periode ini, Cina akan mengambil alih posisi Amerika Serikat yang selama ini menyandang status negara perekonomian terbesar sedunia.

Kemana arahnya, mantan menteri luar negeri AS Hillary Clinton telah memberikan sinyalnya setahun yang lalu. Pada Mei 2012, ia mengatakan di Beijing: "AS dan China berusaha untuk melakukan sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah, yaitu mencari jawaban baru atas pertanyaan lama, apa yang terjadi ketika kekuatan mapan melampaui kedigjayaannya."

"Kepercayaan defisit"

Mencari jawaban baru yang dimaksud terkait dengan apa yang pakar politik sebut sebagai "kecurigaan strategis". Beijing menuding Washington ingin membatasi atau bahkan menyabot kebangkitan Cina, guna mempertahankan hegemoninya.

Xi Jinping und Barack Obama im Weißen Haus
Xi Jinping dan Barack ObamaFoto: picture alliance/landov

Kebijakan AS yang baru-baru ini diluncurkan oleh Barack Obama berupa pengalihan fokus baik militer maupun diplomasinya ke Asia atau dikenal dengan jargon "rebalancing" –memperkuat kecurigaan ini. Sementara di pihak lain, Amerika khawatir bahwa Cina akan mendominasi Asia, dengan mengesampingkan pengaruh dan kepentingan Amerika.

Pakar Cina pada Dewan untuk Hubungan internasional di New York Elizabeth Economy mengatakan, adanya kehati-hatian dalam melihat peluang untuk mengurangi kecurigaan strategis antara kedua negara:

"Jika tercipta hubungan kimiawi yang cocok antara keduanya dan ditemukan kesamaan, maka ini adalah awal dalam membangun kepercayaan antara kedua negara. "

Perlu waktu lama untuk membangun kepercayaan. Hal ini didasarkan pada nilai-nilai bersama dan pendekatan kebijakan umum. Selain itu, AS bukanlah satu-satunya negara yang mengalami defisit kepercayaan dengan Cina.

"Ada negara-negara lain yang juga memiliki masalah yang sama dalam berurusan dengan Cina," ujar pakar Cina itu. Misalnya yang berkaitan dengan masalah pencurian kekayaan intelektual, serangan hacker, atau bahkan pada sengketa wilayah di Laut Cina Selatan dan di Laut Cina Timur.

Investasi pada "pertemuan berkualitas"

Untuk menghindari konflik dan kesalahpahaman dalam situasi ini, AS dan Cina harus menjajagi saling mengenali satu sama lain. Karena itu pertemuan dua hari di California yang disebut "waktu yang berkualitas" merupakan investasi yang sangat baik. Ini menjadi kesempatan besar untuk saling mengenal dan membangun kepercayaan.

China USA Gipfeltreffen Barack Obama und Xi Jinping
Barack Obama dan Xi JinpingFoto: SAUL LOEB/AFP/Getty Images

Pertemuan kali ini merupakan pertemuan kedua kalinya bagi Obama dan Xi, setelah Xi hadir pada bulan Februari 2012 di Gedung Putih dan dijamu sebagai calon kepala negara Cina dan ketua partai di masa depan.

Banyak pihak yang bergantung pada hubungan antara dua politisi besar tersebut. Seperti ungkapan dari seorang pakar: "Memang benar bahwa Cina dan AS tidak akan dapat menyelesaikan semua masalah di bumi, tapi tidak ada masalah besar dapat diselesaikan tanpa mereka “.