1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pertemuan Para Menlu Uni Eropa di Sopot

3 September 2011

Para menlu Uni Eropa gelar pertemuan informal dua hari (2-3/9) di Sopot, Polandia. Pertemuan itu membahas krisis Turki-Israel, krisis di Afrika Utara dan hubungan dengan negara-negara bagian timur Uni Eropa.

https://p.dw.com/p/12Sfz
Ostseebad Sopot / Zoppot , Danziger Bucht, Pommern, Polen
SopotFoto: picture-alliance/Bildagentur Huber

Menyusul embargo minyak terhadap Suriah, Uni Eropa tidak menepis kemungkinan sanksi lainnya terhadap negeri itu. Pada pertemuan para menlu Uni Eropa di Sopot, Polandia, Menlu Perancis Alain Juppé dan Menlu Jerman Guido Weterwelle memberikan pertanda bahwa bila tekanan terhadap Presiden Suriah, Bashar al-Assad belum cukup, langkah-langkah selanjutnya akan diterapkan.

Ketegangan antara Israel dan Turki juga dipandang UE dengan sikap khawatir. Krisis itu dipicu hasil pemeriksaan internasional mengenai operasi Israel terhadap sebuah kapal yang memuat barang bantuan bagi Jalur Gaza tahun 2010. Sembilan orang tewas saat militer Israel menyerbu kapal yang berbendera Turki tersebut. Setelah publikasi laporan itu, Turki mengusir duta besar Israel dan untuk sementara membekukan kesepakatan militer dengan Israel. Westerwelle mengatakan, di Sopot ia berusaha menenangkan Menlu Turki Ahmet Davutoglu: „Jerman melihat konflik terbaru antara Turki dan Israel dengan penuh khawatir. Kami mengimbau semua pihak untuk tidak memperuncing masalah dan mengupayakan perdamaian serta kemampuan untuk melakukan pembicaraan."

Außenminister Guido Westerwelle (FDP) gibt am Freitag (02.09.2011) ein Pressestatement kurz vor Beginn des Treffens der EU-Außenminister in Zoppot, Polen, ab. Die EU-Staaten erwägen eine Aufwertung des Status der Palästinenser in den Vereinten Nationen. Foto: Thomas Trutschel dpa +++(c) dpa - Bildfunk+++
Menlu Jerman, Guido WesterwelleFoto: picture-alliance/dpa

Fokuskan kebijakan politik dengan negara tetangga

Hasil pemeriksaan harus disikapi secara serius, meskipun aspek tertentu tidak menyenangkan kedua pihak, tambah Westerwelle. Laporan itu memang mengkritik baik Israel maupun Turki.

Di Sopot para menlu Uni Eropa memfokuskan pembicaraannya pada situasi di sejumlah negara di Afrika Utara yang sedang mengalami pergolakan politik. Namun tuan rumah Polandia akhirnya berhasil memalingkan perhatian ke permasalahan di wilayah timur Uni Eropa. Menlu Jerman Westerwelle mengomentari isu tersebut: „Uni Eropa harus mengutamakan kebijakan politik dengan negara-negara tetangga ketimbang dengan negara di wilayah Laut Tengah. Bukankah kita juga mempunyai tetangga di sebelah timur. Dan tetangga timur ini membutuhkan perhatian politik yang cukup besar."

European Union Foreign Policy chie Catherine Ashton, left, and Polish Foreign Minister Radek Sikorski arrive for the informal meeting of EU foreign ministers in Sopot, Poland, Friday, Sept. 2, 2011. (Foto:Alik Keplicz/AP/dapd)
Catherine Ashton (kiri) dan Menlu Polandia, Radek SikorsiFoto: dapd

UE kembali tegaskan posisinya terhadap negara wilayah timur UE

Kepala kebijakan politik luar negeri UE, Catherine Ashton mengatakan, Uni Eropa ingin mempererat hubungan dengan Ukraina dan Belarusia, namun di kedua negara tidak terlihat perubahan. Bekas perdana Menteri Ukraina, Yulia Tymoshenko saat ini ditahan dalam kasus penyalahgunaan kekuasaan, namun banyak pihak berpendapat, tuduhan ini berlatar belakang politik. Dan di Belarus, Presiden Alexander Lukashenko memang menyatakan akan melonggarkan sistem otokrasi, namun sampai sekarang tidak ada perkembangan. Ashton: „Tentu kami mengikuti kasus Yulia Tymoshenko dengan penuh kekhawatiran. Ini telah kami katakan kepada Ukraina. Kami ingin melanjutkan perundingan mengenai semua kesepakatan dengan Ukraina, tetapi kami mengetahui situasi politik saat ini. Terkait Belarus, kami mengamati sejumlah perkembangan dan pernyataan. Tetapi saya mengulang kembali posisi kami bahwa semua tahanan politik harus dibebaskan dan direhabilitasi. Itu masih tetap posisi kami, dan kami akan tetap menegaskannya."

Akhir September ini Polandia akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak dengan negara-negara tetangga sebelah timur Uni Eropa, misalnya Armenia, Azerbaijan, Georgia, Moldavia, Ukraina dan Belarus.

Christoph Hasselbach/Christa Saloh-Foerster

Editor: Carissa Paramita