1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pertemuan Rahasia Wakil AS dan Libya

20 Juli 2011

Wakil pemerintah AS adakan pembicaraan dengan wakil penguasa Libya Muammar Gaddafi, Sabtu (16/07). Itu berlangsung tiga jam dan diadakan di Tunis. Dalam perundingan hadir empat wakil Libya dan tiga wakil AS.

https://p.dw.com/p/11zt1
Symbolbild Verhandlungen Diplomatie Libyen Montage DW/Florian Meyer
Gambar simbol. Diplomasi dengan LibyaFoto: DW

Gaddafi harus turun, dan segera. Itu adalah inti pesan AS bagi wakil penguasa Libya selama pembicaraan rahasia yang berlangsung tiga jam Sabtu lalu (16/07) di Tunisia. Berita tentang pembicaraan itu baru tersebar beberapa hari kemudian, lewat informasi dari media AS, CNN.

Tidak Ada Perundingan?

Memang Departemen Luar Negeri AS menekankan, tidak ada sesuatupun yang dirundingkan. Itu hanya pertemuan yang terjadi sekali, yang bertujuan untuk mengulang tuntutan agar Muammar Gaddafi mengundurkan diri, seperti telah diformulasikan berkali-kali oleh Presiden Barack Obama dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.

ARCHIV - Der libysche Revolutionsführer Muammar al-Gaddafi darf am 23.09.2009 während der Generaldebatte der Vereinten Nationen vor der UN Vollversammlung reden. Nun wird er per Haftbefehl gesucht. Der Internationale Strafgerichtshof (IStGH) in Den Haag erließ am Montag (27.06.2011) Haftbefehl gegen Gaddafi. Die IStGH folgte der Staatsanwaltschaft, die ihm Morde an hunderten Zivilisten, Folter, militärische Gewalt gegen Zivilisten und organisierte Massenvergewaltigungen vorwirft. Foto: JASON SZENES dpa +++(c) dpa - Bildfunk+++
Penguasa Libya Muammar GaddafiFoto: picture alliance/dpa

Tetapi pernyataan itu kemungkinan besar tidak sepenuhnya benar. Karena dalam pertemuan hadir tiga utusan khusus AS, di antaranya pejabat tinggi urusan Timur Tengah, Jeffrey Feltman dan Duta Besar AS yang sudah ditarik dari Tripoli, Gene Cretz, bersama empat orang kepercayaan Gaddafi selama tiga jam.

Memang mereka bertemu dan duduk berhadap-hadapan, itu dibenarkan juru bicara pemerintahan Gaddafi. Pertemuan di Tunis adalah langkah pertama menuju dialog antara AS dan Libya. Demikian dikatakan juru bicara Gaddafi, Moussa Ibrahim. Pemerintah Libya tidak menengok ke masa lalu, melainkan menatap ke masa depan. Demikian Ibrahim.

Perbaikan Hubungan

Pemerintah Libya ingin memperbaiki hubungan dengan AS dan engara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Demikian ditambahkan juru bicara Gaddafi dalam wawancara dengan media AS, CNN.

U.S. Secretary of State Hillary Rodham Clinton addresses a news conference at U. S. embassy in Islamabad, Pakistan Friday, May 27, 2011. Clinton said that relations between the United States and Pakistan had reached a turning point after the killing of Osama bin Laden and Islamabad must make "decisive steps" in the days ahead to fight terrorism. (AP Photo/B.K.Bangash)
Menlu AS Hillary ClintonFoto: AP

Pertemuan rahasia di Tunis menunjukkan, pemerintahan di bawah Obama berusaha dengan berbagai cara untuk mengakhiri secepat mungkin misi militer di Libya yang memerlukan biaya tinggi. Karena AS sekarang terancam tidak mampu membayar utang-utangnya. Di samping itu, mengingat kampanye pemilu presiden sudah semakin dekat, Obama tidak ingin membebani diri dengan misi militer di Libya yang berlangsung berbulan-bulan, di samping misi yang sudah berjalan di Afghanistan dan Irak.

Dengan pertemuan rahasia di Tunis, AS mencontoh Perancis, yang sudah memulai pembicaraan dengan wakil pemerintahan Gaddafi pekan lalu. Bahwa AS mengirimkan bekas Duta Besarnya bagi Libya, Gene Cretz ke pertemuan itu mengandung ironi tersendiri. Karena Cretz adalah diplomat AS yang melaporkan kepada Washington, bahwa Gaddafi menyukai perawat perempuan asal Ukraina, juga tarian-tarian Flamenco dan pacuan kuda. Cretz juga menertawakan penolakan penguasa Libya itu, untuk naik tangga yang memiliki lebih dari 35 anak tangga, atau terbang lebih lama dari delapan jam.

In this Thursday, July 14, 2011 photo, two Libyan rebel commanders overlook the valley where forces loyal to Moammar Gadgafi are settled in Kabaw, western Libya. On the western front, rebels reported retaking the western mountain village of Qawalish, Libya, 70 miles (120 kilometers) from Tripoli, from government forces Thursday after losing it the day before. (Foto:Gaia Anderson/AP/dapd) OSIN dapd Libyen 20110715_084814_CAI102.jpg Mideast Libya 150711CAI102 COLOR
Dua pemberontak Libya memandang lembah, di mana pasukan Gaddafi ditempatkan di Kabaw, Libya barat (14/07).Foto: dapd

Tekanan terhadap Libya

Ketika situs internet Wikileaks mempublikasikan laporan dari Gene Cretz, Obama menarik duta besarnya itu dari Libya tahun lalu, yaitu dua bulan sebelum Kedutaan Besar AS di Tripoli ditutup dan dievakuasi. Namun demikian, diplomat Gene Cretz rupanya sangat diperlukan bagi pembicaraan antara wakil pemerintah AS dan orang kepercayaan Gaddafi.

Seiring dengan pertemuan rahasia itu, Washinton semakin melancarkan tekanan terhadap Gaddafi. AS mengakui pemberontak sebagai wakil legitim rakyat Libya. Pengakuan itu adalah langkah awal, agar para pemberontak dapat memperoleh dana dari kekayaan Gaddafi yang dibekukan, sehingga mereka dapat mempersenjatai diri dengan lebih baik untuk menghadapi pasukan Gaddafi, yang sekarang mengubah sejumlah wilayah Libya menjadi medan ranjau.

Ralph Sina / Marjory Linardy

Editor: Edith Koesoemawiria