1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

190210 USA Dalai Lama

19 Februari 2010

Dalai lama menyatakan puas dengan pembicaraannya di Washington dan menerangkan, ia hanya ingin otonomi yang lebih luas bagi warga Tibet.

https://p.dw.com/p/M6Jj
Dalai Lama berbicara kepada wartawan sesaat setelah bertemu ObamaFoto: AP

Dalam pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan pimpinan spiritual Tibet Dalai Lama, makna simbolis lebih penting daripada isi pembicaraan. Obama menerima Dalai Lama di sayap barat Gedung Putih. Setelah pertemuan itu, tidak ada sesi foto bersama untuk wartawan. Hal ini dilakukan untuk sedikit melunakkan kemarahan Cina.

Usai pertemuan, Dalai Lama sempat berbicara dengan para jurnalis dan menyatakan bahwa ia cukup puas. "Saya merasa mendapat kehormatan bisa bertemu dengan presiden negara demokrasi terbesar dunia. Sejak kecil saya mengagumi Amerika."

Pemimpin spiritual Tibet itu tidak menyinggung soal pembatalan pertemuan dengan Obama tahun 2009 lalu. Sebaliknya ia menekankan hubungan baiknya dengan presiden Amerika Serikat. "Sebelum dia jadi presiden, ketika melakukan kampanye, dia sudah menilpun saya. Sebagai presiden, dia punya perhatian besar pada perkembangan di Tibet."

Dalam keterangan pers yang dikeluarkan Gedung Putih, disebutkan, Presiden Barack Obama mendukung perlindungan hak asasi warga Tibet di dalam negara Republik Rakyat Cina. Obama mengimbau kedua pihak agar melakukan dialog secara langsung.

Di Amerika Serikat, pertemuan Obama dengan Dalai Lama dinilai sebagai sebuah perubahan politik. Tadinya pemerintahan Obama berharap Cina akan menunjukkan sikap kerjasama yang lebih baik dalam berbagai isu. Namun harapan itu ternyata tidak menjadi kenyataan.

Kelley Curie yang pernah menjadi koordinator masalah Tibet di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menerangkan, "Tahun lalu mereka mencoba mengulurkan tangan pada Cina. Tapi ternyata dalam berbagai isu penting, tidak ada kerjasama yang lebih baik dengan Cina sebagaimana diharapkan."

Pemerintah Amerika Serikat merasa tidak mendapat cukup dukungan dari Cina dalam sengketa nuklir dengan Iran dan Korea Utara. Selain itu, Amerika Serikat juga kecewa dengan sikap Cina pada konferensi iklim di Kopenhagen.

Menanggapi pertemuan Obama dengan Dalai Lama, pemerintah Cina mengeluarkan kecaman keras dan menyebutnya sebagai upaya campur tangan dalam masalah dalam negeri. Kementerian Luar Negeri di Beijing memanggil Duta Besar Amerika Serikat untuk Cina dan menerangkan, pembicaraan Obama dengan Dalai Lama melukai perasaan warga Cina.

Dalai Lama sendiri menerangkan, kedatangannya ke Gedung Putih mungkin akan punya dampak negatif. Ia mengeritik sikap Cina yang melakukan politik 'kekanak-kanakan' dalam isu Tibet. Cina juga tidak bereaksi soal tuntutan otonomi dari Tibet, kata pemimpin spiritual Tibet itu. Juru bicara Gedung Putih Robert Gibbs memuji sikap Dalai Lama yang berpegang pada prinsip anti kekerasan dan dialog dalam memperjuangkan kepentingan warga Tibet.

Rüdiger Paulert/Edith Koesoemawiria

Editor: Ziphora Robina