1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

251011 China Wirtschaft

26 Oktober 2011

Cina mengajukan diri sebagai penyelamat dalam krisis keuangan Eropa. Tetapi hutang negara itu sendiri menggunung. Tidak setinggi Eropa memang, namun strukturnya tidak jelas dan mengandung bahaya besar.

https://p.dw.com/p/12ymP
Chinas Wirtschaft Traditionelle Architektur Neben moderner Industrieanlage DW-Montage: Peter Steinmetz
Gambar simbol perekonomia CinaFoto: DW-Montage

Stasiun kereta api baru di Chengdu Timur meyerupai satu kota. Gedung tingkat lima, 26 jalur kereta, ditambah dua jalur kereta bawah tanah. Pembangunan dari nol hingga tuntas makan waktu 2,5 tahun. Ongkos pembuatan stasiun kereta terbesar di barat Cina ini mencapai satu miliar Euro. Sebagian besar dibiayai dengan kredit.

Selama krisis keuangan, Beijing memberi hak istimewa pengeluaran dana bagi pemerintah daerah. Tujuannya agar ekonomi tetap berjalan. Ribuan proyek infrastruktur ditangani. Dalam waktu singkat hutang pemerintah daerah di Cina mencapai 1,2 triliun Euro. Jumlah ini setara dengan 60% total hutang negara Jerman. Sebuah resiko tingkat tinggi, kata Duncan Innes-Ker dari Economist Intelligence Unit di Beijing.

"Hutang Cina berada di tingkat yang berbahaya, terutama untuk pemerintah lokal. Mereka hanya punya sarana terbatas untuk membayar hutang ini. Selain itu tidak ada transparansi dalam sistem keuangan. Kredit mana yang buruk, mana yang tidak? Apa ada hutang yang tidak ditetapkan oleh bank? Banyak sekali kredit yang mengalir tidak lewat jalur resmi. Daerah abu-abu ini menimbulkan kekuatiran, karena kita tidak tahu ada apa di dalamnya. Dan itu mempertinggi resiko bagi ekonomi secara umum di bulan-bulan mendatang", kata Innes-Ker.

No FLASH Summer Davos Forum Wen Jiabao China Wirtschaft
PM Cina Wen Jiabao dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia, 14 Sept. Cina menawarkan dirii membantu menyelesaikan krisis yang menimpa negara-negara Eropa.Foto: picture alliance / ZUMA Press

Sistem Bayangan

Tak seorangpun tahu berapa banyak hutang pemerintah kotapraja dan provinsi. Masalah pengembalian kredit bertambah. Pada akhirnya pemerintah pusat di Beijing harus mengambil alih bagian terbesar tagihan, untuk menghindari kerugian lebih besar di bank. Awalnya pemerintah pusat tampak bisa menangani situasi. Namun resiko berikutnya, yang tak dapat dihitung, mengancam.

Dalam tahun-tahun terakhir terbentuk sistem bank bayangan yang luar biasa besar di Cina. Perusahaan dan investor yang tidak mendapat kredit dari bank biasa, mencari pinjaman lain dengan bunga sangat tinggi. Seorang pengusaha dari kota Wenzhou mengenal baik sistem bawah tanah ini.

Ia mengatakan, "Pemberi pinjaman adalah kelompok yang memiliki hubungan keluarga atau pertemanan. Mereka menggabungkan modal dan memilih seorang ketua. Uangnya sering berasal dari bank sungguhan. Mereka mengambil kredit pribadi ke bank, dengan bunga 3 atau 4%. Lalu uang itu mereka pinjamkan ke pihak berikutnya dengan bunga lebih tinggi. Bank bayangan ini beresiko tinggi, tapi keuntungannya juga tinggi."

Bermuara di Daerah

Jumlah total kredit bayangan di Cina berkisar 400 miliar Euro, menurut Bank Credit Suisse yang juga makin banyak mengalami kasus kredit macet. Banyak dana mengalir ke spekulasi lahan yasan atau realestat. Kini harga properti mulai turun. Kredit macet, hutang tak bisa dibayarkan.

Dan kembali tak seorangpun tahu, berapa besar gunung hutang yang mengancam. Ancaman terbesar jelas dihadapi sektor properti. Pada akhirnya, pemerintah daerah dan kotapraja yang akan terpukul, mengingat pendapatan mereka berasal dari sektor properti dan real estat. Dan disitulah segala persoalan akan bermuara.

Markus Rimmele/Renata Permadi Editor: Hendra Pasuhuk