1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perundingan Istanbul Berakhir Tanpa Hasil

23 Januari 2011

Perundingan enam negara dengan Iran di Istanbul terkait sengketa program atom Iran akhir pekan lalu berakhir tanpa hasil nyata. Kedua pihak saling tuding "keras kepala", namun keduanya mengharapkan kelanjutan.

https://p.dw.com/p/101DD
Foto: dapd

Sudah sejak Jumat pagi (21/01) di Istanbul, Turki beredar kabar tak sedap bahwa perundingan itu tidak akan menghasilkan kemajuan nyata. Oleh sebab itu, tidak banyak yang terkejut ketika pertemuan dua hari tersebut berakhir tanpa hasil, pada Sabtu malam (22/01).

Kekecewaan peserta, terutama perwakilan negara 5 plus 1, yakni lima negara pemegang hak veto DK PBB, Amerika Serikat, Perancis, Cina, Inggris, Rusia, plus Jerman cukup besar.

Pimpinan kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton mewakili enam negara menyampaikan pernyataan pada akhir pertemuan di Istanbul. Katanya, "Ini bukanlah hasil yang saya harapkan. Kami mengharapkan adanya diskusi mengenai kelanjutan upaya praktisnya. Kami telah melakukan semuanya agar hal itu terwujud. Saya kecewa harus mengatakan bahwa hal tersebut belum mungkin."

Saling Tuding Keras Kepala

Lebih lanjut dijelaskan Ashton, negara 5 plus 1 sudah menunjukkan toleransi dan kesabarannya terhadap Iran. Namun Iran menanggapi sikap tersebut dengan tetap bersikukuh.

"Kami datang tanpa syarat pendahulu. Kami telah mengusahakan semuanya guna mencapai kesepakatan. Selama di sini, kami mengadakan pertemuan serius dengan Iran. Kami berharap mendapatkan rincian dan diskusi membangun membicarakan gagasan tersebut. Tapi kemudian jelas bahwa Iran belum siap untuk hal ini, kecuali jika kami menyetujui syarat pendahulu (dari Iran -red.) terkait dengan pengayaan uranium dan sanksi. Sanksi pendahulu inilah yang tidak memungkinkan adanya kemajuan," paparnya.

Ketua juru runding Iran Saeed Jalili (ki.) dan Pemimpin Kebijakan urusan LN Uni Eropa Catherine Ashton, Istanbul, Turki.
Ketua juru runding Iran Saeed Jalili (ki.) dan Pemimpin Kebijakan urusan LN Uni Eropa Catherine Ashton, Istanbul, Turki.Foto: dapd

Ketua juru runding Iran, Saeed Jalili menepis semua tudingan yang ada. Dalam kesempatan yang sama, ia menekankan bahwa sikap negaranya itu terikat pada persyaratan yang sudah disebutkan.

"Pertukaran elemen bakar bisa menjadi tema tersendiri mengenai kerjasama dengan bangsa-bangsa dengan kerangka tujuan damai penggunaan energi nuklir. Tapi hanya dengan konteks yang kami usulkan. Dalam konteks ini, kami bisa merundingkannya setiap saat. Dalam perundingan dengan negara 5 plus 1 kami menyampaikan posisi kami, tapi kami sebelumnya belum pernah mengadakan pertemuan khusus dengan delegasi Amerika Serikat, " kata Jalili.

Iran dan 5+1 Bersedia Lanjutkan Perundingan

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad
Presiden Iran Mahmoud AhmadinejadFoto: picture alliance/landov

Sementara itu di Rasht, Iran, Presiden Mahmud Ahmadinejad mengungkapkan harapannya terhadap kelanjutan perundingan penyelesaian sengketa program atom. Dalam sebuah pidato televisi, Ahmadinejad yakin bahwa pertemuan berikutnya akan mencapai kesepakatan menguntungkan, jika kedua pihak tetap mempertahankan tujuan utama perundingan.

Masih belum ada kejelasan jadwal perundingan berikutnya negara 5 plus 1 dan Iran. Yang jelas, kelompok negara 5 + 1 yang diwakili Catherine Ashton juga menyatakan bahwa pintu perundingan tetap terbuka dan pilihannya berada di tangan Iran.

Ulrich Pick/rtr/Luky Setyarini

Editor: Christa Saloh-Foerster