1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

061210 Atomgespräche Iran

7 Desember 2010

14 bulan berlalu sejak enam negara dan Iran terakhir kali berunding. Lewat negosiasi, kelima anggota dewan keamanan PBB dan Jerman ingin memastikan bahwa Iran tidak akan meneruskan program nuklirnya yang tidak transparan

https://p.dw.com/p/QRVl
Gambar simbol perundingan atom IranFoto: ISNA^

Isyarat terbaru dari Teheran menjelang pertemuan dua hari di Jenewa, Swiss, nampaknya memberikan hanya sedikit ruang untuk optimisme. Dengan adanya tuduhan spionase terhadap Badan Energi Atom Internasional IAEA dan tuduhan terorisme terhadap badan intelejen Barat, sama sekali tidak menciptakan iklim yang konstruktif untuk negoisasi. Dalam keadaan seperti itu, secara menegejutkan, pemerintah Iran tetap mengirimkan delegasi ke Jenewa.

Mohammad Reza Dschalili, profesor emeritus di Institut Pascasarjana Studi Internasional di Jenewa, menjelaskan beberapa kemungkinan, "Ada beberapa alasan. Pertama, adanya isolasi di panggung internasional yang berusaha untuk dilawan. Iran juga berupaya untuk memoles citranya sedikit. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka mampu untuk menjaga hubungan dan tidak mengisolasi dirinya sendiri."

Akhir pekan lalu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton meminta Iran untuk berperilaku konstruktif di Jenewa. Iran, bagaimanapun tidak menunjukkan kesediaan nyata untuk bernegosiasi. Teheran telah menegaskan bahwa program nuklirnya tidak untuk diperdebatkan. Seruan Amerika Serikat tidak dapat dipenuhi.

Sejak pertemaun terakhir di Jenewa, beberapa faktor berbalik merugikan Iran. Demikian dikatakan Profesor Mohammad Reza Dschalili, "Pertama, tidak terdapat kesepakatan diantara kelima anggota tetap Dewan Keamanan pada Oktober 2009. Kedua adalah fakta bahwa sanksi terhadap Iran sekarang bukan hanya ditujukan kepada perekonomian Iran, namun seluruh masyarakat merasakannya. Ketiga, informasi yang dapat dipercaya mengatakan bahwa dalam beberapa bulan terkahir, Iran menemukan beberapa kesulitan teknis penting dalam menjalankan program nuklirnya."

Dalam dua hari mendatang, perwakilan diplomatik enam negara lewat jalur diplomasi akan bekerja di Jenewa untuk meredakan konflik. Pada saat yang sama, mereka ingin menegaskan, tidak akan mentolerir penggunaan teknologi nuklir dalam militer Iran.

Para pengamat sepakat, seperti yang sudah-sudah, dalam pertemuan di Jenewa, Iran akan memanfaatkan waktu dan menggunakannya untuk memperkaya uranium di dalam negeri. Dan pada waktu yang bersamaan Iran akan menghindari sanksi lebih lanjut yang dikenakan oleh PBB; Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Claudia Witte/Miranti Hirschmann

Editor: Yuniman Farid