1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perusahaan Cina Investasi di South Carolina

7 Mei 2012

Upah murah, rendahnya biaya energi dan struktrur yang ramah menarik investor asing, termasuk dari Cina untuk berproduksi di South Carolina, AS.

https://p.dw.com/p/14rD7
China and USA Flag © Feng Yu #24512850
Gambar simbol AS - CinaFoto: Feng Yu/Fotolia

Perusahaan besar Greenfield di South Carolina memproduksi mesin bor untuk bangunan dan orang-orang yang gemar bertukang. Dale Erkkilä menunjuk semacam mesin jahit yang sangat besar di belakang sebuah kaca: "Itu adalah CNC - "Computer Numerical", mesin-mesin pengontrol yang semuanya baru. Jeff yang melakukan investasi untuk itu."

Jeff adalah pimpinan baru perusahaan besar Greenfield. Akhir tahun 2008 seperti perusahaan lainnya di selatan AS, perusahaan ini terancam bangkrut. Saat itu wilayah tersebut sangat menderita akibat krisis ekonomi. Berbagai industri tekstil yang sebelumnya mengalami booming hengkang ke Cina!

Empat tahun lalu perusahaan besar TDC, Top-Eastern Drill Company, milik Jeff yang cabangnya terdapat di tiga benua, mengambil alih perusahaan Greenfield. Ia kemudian membeli lahan untuk pabrik baru, membangun gudang-gudang dan merekrut orang-orang. Nama lengkap Jeff adalah Jeff Chee dan berasal dari Cina. Bagi Darlene Wright ini ironis. Sejak hampir tiga dasawarsa ia bekerja pada Greenfield: "Pengambilalihan adalah sebuah berkat. Kami saat itu sangat khawatir. Pengambilalihan itu seperti jawaban atas doa kami. Dan ketika Chee datang dengan mesin-mesin, perlengkapan dan produk baru, kami merasakan adanya harapan baru."

Dale Erikklä und sein Chef Jeff Chee, der Leiter von Greenfield Industries, Foto: Greenfield Industries zugeliefert von: Insa Wrede
Dale Erikklä dan Jeff Chee, Greenfield IndustriesFoto: Greenfield Industries

Made in USA dengan investor Cina

South Carolina sangat disukai perusahaan Cina yang hendak menanam modal di AS. Lebih dari sepuluh perusahaan pada tahun lalu yang datang ke sana, misalnya pemasok suku cadang otomotif GSP atau American Gravure Cylinder. Dibandingkan dengan biaya produksi di Cina, biaya di AS memang lebih mahal, tetapi tekanan untuk peningkatan upah di Cina kini semakin besar. Selain itu energi di AS lebih murah dan stabil dibandingkan dengan di Cina. Di AS lahan dan bangunan industri masih murah. Dan produksi dengan stempel "Made in the USA“ dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi. Dale Erikklä, tangan kanan Jeff menjelaskan: "Semua mesin "Made in USA". Kami juga menawarkan mesin bor "Made in China", tetapi permintaan sangat rendah, dan bila ada, hanya karena harganya lebih murah."

Jeff Chee mengaku tidak merasakan adanya prasangka terkait asalnya yang dari Cina itu: "Budaya dan tradisi setiap negeri memang berbeda, tetapi jika menyangkut bisnis, perbedaannya hampir tak terasa. Semua karyawan ingin perusahaan berjalan baik dan sukses. Dengan demikian lapangan kerja dapat dipertahankan dan para karyawan dapat menghidupi keluarganya. Bila seseorang punya gagasan yang membawa kesuksesan, maka setiap orang senang bekerja dengan orang itu."

Republican candidate for South Carolina governor Nikki Haley talks with reporters as she leaves a polling site after voting Tuesday, Nov. 2, 2010, in Lexington, S.C. (AP Photo/David Goldman)
Nikki Haley, gubernur negara bagian AS, South CarolinaFoto: AP

Bonus bagi kinerja terpuji

Perusahaan Greenfield dibeli Chee dengan harga 30 juta dollar. 17 bulan setelah dibeli, Greenfield kembali meraup keuntungan. Untuk itu Chee banyak melakukan perubahan. Efisiensi adalah hal yang terpenting baginya: "Kami menetapkan target harian bagi karyawan. Siapa yang berhasil mencapainya, mendapat bonus. Ini juga kami lakukan di Cina."

Sistem premi juga dibawanya dari Cina. Karyawan yang bekerja melampaui target, mendapat bonus. Juga ada papan yang mencantumkan siapa yang kinerjanya bagus. Politisi dan pendukung perekonomian di South Carolina sudah lama melihat para investor Cina sebagai peluang dan memuji segi positif melakukan bisnis di negara bagian tersebut. Nikki Haley, gubernur South Carolina: "Mereka giat bekerja dan tidak membuang-buang waktu. Semua harus diselesaikan sedini mungkin. Dulu orang Amerika juga begitu. Dan kami mengatakan: Marilah kita kembalikan hasrat untuk bekerja giat. Orang Cina mengingatkan kita akan hal itu. Melalui mereka kami kembali bekerja dengan semangat besar seperti dulu."

Miriam Brau/Christa Saloh-Foerster

Editor: Vidi Legowo-Zipperer