1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Peternakan Hemat Air di Swedia

Agnes Bühring28 Agustus 2012

Sebagain besar air tawar yang tersedia digunakan untuk pertanian. Di Swedia diterapkan metode hemat air dalam budidaya ternak.

https://p.dw.com/p/15y6y
Foto: sjugardar.se

Sejak tahun 1986, Elisabeth Gauffin mengelola peternakan Stabby Gård di Uppsala dan enam tahun lalu peternakan ini menerima “Krav“, sertifikat bagi pertanian organik. Penggunaan sumber daya secara hemat – mulai dari air sampai bagaimana mengurus hewan – merupakan prioritas utama, dikatakan Gauffin, yang memiliki 180 ekor sapi perah. “Misalnya kami menggunakan lebih sedikit energi, jika sapi-sapi sedang berada di luar.” Selama musim dingin, hewan ternak hanya ditempatkan untuk waktu singkat di kandang yang diperlengkapi dengan alat pemanas ruangan. “Saat ini ternak tengah “cuti”. Dua bulan dalam setahun mereka tidak usah memproduksi susu, Kemudian mereka mempunyai anak dan kami memerah sapi delapan sampai 10 bulan,” dijelaskan Gauffin.

Air Komoditas Penting

Seluruh sumber yang dimiliki peternakan dimanfaatkan, mulai panas yang dihasilkan sapi sampai memanfaatkan kotoran sapi sebagi pupuk. Selain itu, peternakan Stabby Gård membudidayakan gandum dengan metode pengelolaan berkelanjutan, seperti dengan menanam lebih dari satu jenis tanaman pangan.

Sumber daya air semakin menjadi tema yang diperhatikan, dikatakan Elisabeth Gauffin. “Swedia merupakan negara yang kaya dengan air. Situasi bagi kami baik, karena kamai memiliki banyak air. Tapi jika muncul periode panas yang lama di musim panas, kami juga menyadari bawa air menjadi komoditas yang langka.“ Sebenarnya, Elisabeth Gauffin tidak harus memikirkan berapa banyak air yang dibutuhkan bagi produksi satu liter susu. “Namun jika perubhan iklim terus berlanjut, maka ini akan menjadi masalah di Swedia.”

Di peternakan Stabby air ditangani secara hemat dan air yang telah digunakan juga dimanfaatkan kembali, seperti untuk membersihkan kandang.

Stabby gård - ökologische Landwirtschaft in Schweden
Elisabeth Gauffin dengan suami di peternakan Stabby GårdFoto: sjugardar.se

Pajak Konsumsi Air

Untuk produksi satu kilogram gandum diperlukan hingga 1.000 liter air. Perhitungan Anthony Allen ini tidak hanya berupa air yang dipakai untuk tanaman, tapi juga air yang terakumulasi pada transportasi, penyimpanan dan pengepakan. Air virtual demikian peneliti asal Inggris ini menyebutnya. Siapa yang setiap hari makan daging, memerlukan lebih banyak air, dikatakan Anthony Allen. “Saya selalu berusaha menegur orang-orang dengan melontarkan pertanyaan: kamu manusia lima atau dua setengah kubik meter? Maksud saya, apakah seseorang mengkonsumsi makanan yang memerlukan 2.500 atau 5.000 liter air per hari.” Vegetarian masuk dalam jumlah 2.500, sementara pemakan daging 5.000. Ini merupakan jumlah yang besar dibandingkan dengan sekitar 150 liter air yang setiap orang butuhkan untuk minum dan sanitasi, dikatakan Anthony Allen.

70 persen sumber daya di dunia dipergunakan pada sektor pertanian. Pada Pekan Air di Stockholm, Swedia, dibicarakan secara intensif, apakah penggunaan air ini akan dibebankan kepada konsumen lewat pajak atau biaya tambahan. Menurut Elisabeth Gauffin hal ini masuk akal, seperti yang ditunjukkan pertanian organik. Karena pertanian ini juga berfungsi untuk menunjukkan kepada konsumen, berapa banyak air yang diperlukan untuk produksi. “Intinya adalah untuk memberikan informasi kepada konsumen tentang asal-usul dan kondisi produk agar rantai produksi dapat diteliti dan masyarakat memahami, betapa baiknya metode produksi kami.“