1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

161209 Afghanistan Bundestag

17 Desember 2009

Menhan Jerman zu Guttenberg semakin terpojok atas kasus serangan Kundus. Komisi pengusut diharapkan segera dapat mengeluarkan laporan, apa yang sebenarnya terjadi dan siapa serta kapan yang mendapat laporan mengenainya.

https://p.dw.com/p/L6Ld
Menteri Pertahanan Jerman Karl-Theodor zu GuttenbergFoto: AP

Menteri Pertahanan Karl Theodor zu Guttenberg membantah tuduhan bahwa ia tidak cukup memberikan informasi mengenai serangan udara yang mengundang kontroversi kepada pihak oposisi. Khususnya mengenai kenyataan bahwa serangan yang dilancarkan di Kundus terutama dengan sasaran kelompok Taliban, dan bukan mobil tangki minyak yang dibajak kelompok tersebut.

Terhadap tuduhan pihak oposisi Menteri Pertahanan Karl Theodor zu Guttenberg mengatakan, "Gelombang kemarahan yang berkaitan dengan kejadian tersebut sesungguhnya juga mengenai kelompok oposisi. Apa yang digugatnya telah diinformasikan paling tidak sejak tanggal 3 November. Malah beberapa diantaranya telah mendapatkan informasi lebih awal."

Partai Demokrat Sosial SPD, Partai Hijau dan Partai Kiri dengan tajam menyerang Karl Theodor zu Guttenberg, yang pada saat terjadinya serangan udara tersebut belum memangku jabatan sebagai menteri pertahanan. Anggota parlemen dari Partai Kiri Jan van Aken menandaskan, serangan pemboman itu tidak tercantum dalam mandat yang diberikan parlemen. Ia menuding Menteri Perhananan Karl Theodor zu Guttenberg dengan mengatakan, "Anda tidak punya lisensi untuk melakukan pembunuhan. Serangan pembunuhan secara terarah adalah hukuman mati tanpa melewati proses dan keputusan pengadilan. Itu tidak dapat Anda lakukan."

Kelompok oposisi menyerang Menteri Pertahanan Karl Theodor zu Gutttenberg dengan berapi-api dengan nada keras, yang memaksa pejabat ketua Parlemen turun tangan untuk menenangkan ruangan sidang. Parlemen menggunakan senjata ampuhnya untuk mengungkapkan dengan tuntas latar belakang serangan udara di Kundus tersebut. Sebuah komisi pengusut akan mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi pada malam menjelang tanggal 4 September yang lalu. Ini merupakan kasus yang paling berat dan serius sejak penugasan tentara Jerman Bundeswehr di Afganistan. Tidak hanya tewasnya sampai 142 orang dalam serangan tersebut yang memaksa pemerintah Jerman untuk memberikan penjelasan, melainkan juga menyangkut politik informasi yang membingungkan.

Anggota parlemen dari Partai Hijau Omid Nouripour menghendaki mendapatkan penjelasan dalam komisi pengusut. "Tentu saja kami hendak mengetahui, apa kesalahan yang dilakukan pimpinan operasi. Kami juga hendak mengetahui, peraturan atau ketentuan apa yang dilanggar. Dan tentu saja kami juga ingin mengetahui, apa yang terjadi di gedung Kementerian Pertahanan di Berlin."

Bila komisi pengusut memulai tugasnya bulan Januari 2010 mendatang, pihak oposisi akan menanyai menteri pertahanan sebagai saksi pertama dan kemudian giliran Kanselir. Sejak kapan Kanselir Angela Merkel mengetahui bahwa serangan ini ditujukan untuk membunuh anggota kelompok Taliban? Menurut dugaan kelompok oposisi, pemerintah malah mengubah strategi di Afganistan, tanpa memberikan informasi kepada Parlemen dan publik.

Sementara itu wakil dari partai pemerintah menentang ditanyainya menteri dan kanselir lebih awal oleh komisi pengusut.

Nina Werkhäuser/Asril Ridwan

Editor: Agus Setiawan