1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pilpres Mesir Digelar, al-Sisi Dijagokan

26 Mei 2014

Penduduk Mesir mulai membanjiri Tempat Pemungutan Suara dalam pemilu kepresidenan. Jendral Abdul Fattah al-Sisi diyakini akan keluar sebagai pemenang. Sementara warga Indonesia diminta menahan diri.

https://p.dw.com/p/1C6pk
Foto: Reuters

Pemilihan umum kepresidenan di Mesir diyakini bakal mencuatkan bekas panglima angkatan bersenjata Jendral Abdul Fattah al-Sisi sebagai pemenang. Al-Sisi adalah sosok yang menggulingkan Presiden terpilih pertama Mesir, Muhammad Mursi.

Pemungutan suara yang berlangsung hingga Selasa (27/5) mengakhiri gejolak politik yang telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun. Dua presiden dijatuhkan, ribuan warga sipil tewas dan laju perekonomian yang tersendat adalah neraca musim semi Arab yang berujung pada kembalinya kekuasaan militer.

Sekitar 53 juta penduduk diperkirakan akan membanjiri tempat pemungutan suara.

Kemenangan Sisi

Sisi diyakini tidak bakal kesulitan menjungkal satu-satunya pesaing dalam perburuan menuju kursi kepresidenan, pemimpin kelompok kiri Hamdeen Sabbahi. Selama masa kampanye, sang jendral berulangkali menegaskan pentingnya kepemimpinan yang kuat untuk mengembalikan stabilitas di negeri berpopulasi terbanyak di jazirah Arab itu.

Memulihkan demokrasi bukan tugasnya, kata Sisi. Melainkan merangsang pertumbuhan ekonomi dan memerangi "terorisme." Ia pun menyerukan agar masyarakat Mesir menggunakan hak suaranya dalam pemilu kali ini.

"Anda harus memilih. Tunjukkan kepada dunia bahwa ada 40, 45 juta atau lebih," pemilih yang menggunakan hak suaranya, kata Sisi dalam sebuah kampanye, Jumat (23/5) silam.

WNI Diminta Menahan Diri

Militer dan aparat kepolisian melakukan operasi gabungan secara besar-besaran untuk mengamankan proses pemungutan suara di seluruh negeri. Mesir sempat mengalami serangan kelompok militer di beberapa kota usai kejatuhan Muhammad Mursi, Juli tahun lalu.

Sementara itu Kedutaan Besar Indonesia di Kairo mewanti-wanti agar warga Indonesia berhati-hati selama proses pemilu. "Imbauan tersebut untuk antisipasi agar semua WNI lebih berhati-hati terutama saat keluar rumah," kata Kepala bidang Protokol dan Konsule, Nugroho Yuwono Aribhimo, kepada kantor berita Antara.

KBRI menyebarkan surat edaran kepada masyarakat Indonesia yang meminta agar mereka berdiam di rumah dan cuma keluar jika ada keperluan mendesak. Perwakilan Indonesia di Kairo juga meminta warganya untuk tidak mencampuri urusan politik Mesir, lewat media sosial sekalipun.

rzn/hp (rtr,ap,dpa,antara)