1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PM Inggris Desak Keterbukaan Politik di Cina

10 November 2010

Perdana Menteri Inggris David Cameron mengingatkan Cina untuk membuka jalan lebih bagi kemajuan politik dan meningkatkan hak asasi manusia untuk melengkapi kemajuan ekonomi yang dicapai negara tirai bambu itu.

https://p.dw.com/p/Q48R
David Cameron - Hu JintaoFoto: AP

Peningkatan kebebasan ekonomi di Cina beberapa tahun belakangan ini telah menguntungkan Cina pada khususnya dan dunia pada umumnya, puji PM Inggris David Cameron dalam lawatannya di Cina. Namun Cameron berharap agar hal itu juga mengarahkan Cina pada keterbukaan lebih besar untuk kebebasan politik. Menurutnya, jaminan terbaik bagi kesejahteraan dan stabilitas suatu negara adalah bila perkembangan ekonomi dan politik seiring jalan. Cameron mengakui sudah ada kemajuan yang dicapai Cina. „Kemajuan itu harus diakui. Namun ini juga tepat bahwa Inggris seharusnya lebih terbuka terhadap Cina dalam berbagi isu-isu karena sejarah dan budaya yang berbeda, kita terus berada dalam pandangan yang berbeda“

Ditambahkan Cameron, bukan rahasia lagi bahwa Inggris dan Cina memiliki perbedaan pandangan menyangkut beberapa isu, terutama masalah HAM. Namun menurutnya: “Kami tidak menaikan isu ini untuk membuat supaya kami terlihat baik atau memamerkan diri untuk apa yang sudah kami lakukan. Kami mengingatkan isu ini karena masyarakat Inggris mengharapkan demikian dan karena kami setulusnya prihatin. Dan saya merasa senang bahwa kami mencapai dialog HAM lebih lanjut antar dua pemerintahan Januari nanti.”

Cameron bertemu dengan Presiden Cina Hu Jintao hari Rabu ini, setelah sebelumnya kedua negara sepakat memperluas kerjasama dan menandatangani sejumlah perjanjian dagang bilateral, media melaporkan Inggris hendak meningkatkan kerjasama di sektor energi, lingkungan dan farmasi. Sekitar 50 pengusaha ikut serta dalam rombongan yang diboyong Cameron.

Hari Selasa kemarin, Cameron dan PM Cina Wen Jiabao telah menyepakati mempererat kemitraan kuat kedua negara, ketika menandatangani perjanjian dagang bilateral yang jumlahnya mencapai 2,7 milyar dollar AS.

Kesepakatan dagang terbesar yang disepakati kedua pihak adalah memorandum kesepakatan kemitraan di bidang karbon, antara grup perusahaan Rolls Royce dengan maskapai China Southern Airlines. Nilai kerjasama itu mencapai 1,2 milyar dollar AS. Rolls Royce akan menyuplai maskapai Cina itu dengan 16 mesin jet plus pemeliharaan dan penyediaan suplai bahan bakar yang efisien.

Kantor berita Xinhua yang mengutip pernyataan Hu Jintao menulis, Cina dan Inggris merupakan mitra strategis penting dan dapat memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan-kesempatan pembangunan yang ada.

Rabu malam ini Cameron dijadwalkan telah meninggalkan Beijing menuju Seoul, tempat berlangsungnya KTT G20. Disana, ia akan kembali lagi bertemu Hu Jintao yang juga menghadiri konferensi yang sama.

Ayu Purwaningsih

Editor : Agus Setiawan