1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PM Jepang Letakan Jabatan

2 Juni 2010

Perdana Menteri Jepang, Yukio Hatoyama mengundurkan diri dari jabatan. Pengunduran ini terkait dengan kegagalannya menutup pangkalan militer AS di Okinawa. Menteri keuangan Naoto Kan diperkirakan menggantikan posisinya.

https://p.dw.com/p/NfZZ
Calon pengganti Perdana Menteri Jepang Naoto Kan (kiri) dan PM Jepang yang mengundurkan diri Yukio Hatoyama (kanan)Foto: AP

Dengan air mata berlinang, Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama mengungkapkan di hadapan fraksinya di parlemen, bahwa ia dan sekretaris jendral Partai Demokratik Jepang DPJ, Ichiro Ozawa, akan meletakan jabatan. Pengunduran diri itu dimaksudkan untuk merevitalisasi partai, yang akan menghadapi pemilu bulan depan di negeri sakura itu.

Japan Ministerpräsident Yukio Hatoyama Pressekonferenz in Tokio
Yukio HatoyamaFoto: AP

Pangkalan Marinir AS di Futenma jadi Pemicu

Reputasi perdana menteri haluan kiri-tengah itu merosot setelah dianggap gagal memnuhi janji kampanyenya. Salah satu problem yang tak dapat diselesaikannya adalah rencana penutupan pangkalan marinir Amerika Serikat di Futenma, Okinawa. Hatoyama dicap sebagai pemimpin yang tidak berpendirian. Dalam pidato pengunduran dirinya, ia mengakui pemerintahan yang dipimpinnya tidak merefleksikan harapan masyarakat. Di hadapan fraksi parlemen, PM yang baru menjabat sekitar sembilan bulan itu juga meminta maaf karena telah menimbulkan masalah bagi partainya.

US Marine Base in Okinawa
Pangkalan Marinir AS di OkinawaFoto: AP

Hatoyama menjanjikan untuk memindahkan pangkalan militer AS di Okinawa, untuk meringankan beban masyarakat lokal yang mengeluhkan kebisingan aktivitas pangkalan marinir itu, polusi dan tindak kejahatan yang pernah dilakukan para marinir AS. Namun Hatoyama gagal untuk mencari lokasi alternatif dan memutuskan untuk tetap membiarkan pangkalan marinir tersebut beroperasi di pulau itu. Hal tersebut memicu kemurkaan masyarakat dan mitra koalisinya Partai Demokrat Sosial. Partai berhaluan kiri itu menarik dukungannya hari Minggu lalu, yang mengakibatkan semakin melemahnya posisi pemerintah dalam majelis tinggi parlemen. Hatoyama menyesali keluarnya partai Demokrat Sosial dari koalisi: „Sementara saya begitu mempedulikan pentingnya aliansi Jepang dengan AS, saya merasa bersalah atas penarikan mundur anggota partai Demokrat Sosial dari koalisi.“

Dugaan Skandal Dana Politik

Selain kegagalan menyelesaikan sengketa pangkalan marinir AS, baik Hatoyama maupun sekjen partai Ozawa, menghadapi tudingan terkait skandal dana politik.

Ichiro Ozawa
Ichiro OzawaFoto: AP

Ozawa yang berposisi kuat di partai dikenal dengan sebutan „Shogun Bayangan“ karena berhasil mendorong kemenangan DPJ dalam pemilu yang sekaligus mengakhiri kedigjayaan partai berhaulan konservatif, Partai Demokratik Liberal, LDP. Keduanya, baik Hatoyama maupun Ozawa merupakan mantan anggota partai yang sebelumnya berkuasa hampir setengah abad itu.

Naoto Kan Diperkirakan Gantikan Hatoyama

Wahlen in Japan Naoto Kan
Calon PM Jepang NaotoFoto: AP

Menyusul mundurnya Hatoyama, Partai Demokratik Jepang DPJ berencana menunjuk Menteri Keuangan Naoto Kan yang saat ini menjabat sebagai wakil perdana menteri sebagai pengganti Hatoyama. Kan yang merupakan mantan aktivis akar rumput dan tak pernah menjadi anggota LDP, dilaporkan media setempat menemui Hatoyama pada petang hari ini untuk menyatakan niatnya maju sebagai pemimpin partai. Pemimpin partai yang baru harus dipilih sebagai perdana menteri oleh parlemen sesegara mungkin. Senin mendatang, perdana menteri yang baru akan menyampaikan pidato dan mengumumkan kabinet barunya.

Ayu Purwaningsih/dw/afp/rtr/ap/dpa

Editor : Hendra Pasuhuk