1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PM Palestina Mengundurkan Diri

21 Juni 2013

Hanya dua minggu setelah penunjukkannya sebagai Perdana Menteri, Rami Hamdallah mengajukan pengunduran diri kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

https://p.dw.com/p/18u09
Palestinian Prime Minister Rami Hamdallah in Ramallah, June 19, 2013.
Rami HamdallahFoto: Reuters

Hamdallah menyampaikan surat pengunduran diri kepada Presiden Mahmoud Abbas dengan alasan, otoritasnya sudah dipreteli, demikian menurut sebuah sumber di kantor Perdana Menteri.

Menurut laporan media, Rami Hamdallah memang tidak akur dengan kedua wakilnya, Muhammad Mustafa dan Ziad Abu Amr yang ditunjuk oleh Presiden Abbas sebagai wakil Perdana Menteri.

Jurubicara Presiden Abbas, Nabil Abu Rudeineh menerangkan dalam pernyataan pendek kepada kantor berita WAFA, Rami Hamdallah memang sudah menyampaikan surat pengunduran diri, dan Presiden Abbas akan "mempelajari permohonan pengunduran diri itu".

Sumber yang dekat dengan Presiden Mahmoud Abbas menyebutkan, Abbas sebenarnya beberapa kali mencoba meyakinkan Hamdallah agar tidak mengundurkan diri. Namun upaya itu tidak berhasil.

Presiden Abbas diberitakan tidak senang dengan pengunduran diri itu dan ingin agar Hamdallah mempertimbangkan kembali keputusannya.

Baru Saja Dilantik

Abbas mengangkat ilmuwan berusia 54 tahun itu sebagai Perdana Menteri untuk menggantikan Salam Fayyad yang mengundurkan diri setelah menjabat sebagai Perdana Menteri selama 6 tahun.

Rami Hamdallah dan kabinetnya yang beranggotakan 24 orang baru saja dilantik tangal 6 Juni lalu. Kebanyakan anggota kabinetnya berasal dari pemerintahan lama di bawah Salam Fayyad.

Pemerintahan Hamdallah sebenarnya dibentuk sebagai pemerintahan transisi untuk menjalankan administrasi sampai pertengahan Agustus mendatang. Setelah itu rencananya akan dibentuk pemerintahan gabungan dari kelompok Fatah dan Hamas.

Sampai saat ini, Fatah memerintah kawasan Tepi Barat, sedangkan Hamas berkuasa di Jalur Gaza. Setelah perundingan, kedua pihak setuju untuk membentuk pemerintahan bersama.

Mahmoud Abbas menurut rencana akan memimpin pemerintahan bersama yang beranggotakan para teknokrat independen. Mereka kemudian akan menyiapkan pemilihan presiden dan parlemen yang baru.

Rami Hamdallah adalah akademisi independen yang sebelumnya menjabat sebagai rektor Universitas Najah di Nablus sejak 1998.

hp/vlz (rtr, dpa, ap)