1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PM Yunani Desak UE Tanggulangi Krisis Negaranya

18 Maret 2010

Yunani lakukan tekanan. Perdana Menteri Giorgos Papandreou Kamis (18/03) mendesak di parlamen Eropa agar Uni Eropa memberikan rencana nyata untuk menangani krisis di Yunani.

https://p.dw.com/p/MWQ6
PM Yunani George Papandreou (kiri) dengan Presiden Parlemen Eropa, Jerzy Buzek di BrusselFoto: AP

Giorgos Papandreou tahu bahwa nasib negaranya ditentukan pekan depan. Apakah rakyat Yunani harus menerima kebijakan penghematan drastis? Dan apakah kebijakan-kebijakan itu cukup untuk menenangkan pasar keuangan? Tetapi Papandreou juga tahu bahwa ini tidak hanya menyangkut nasib Yunani, melainkan keseluruhan zona Euro. Karena itu ia tidak segan melakukan tekanan terhadap Uni Eropa.

Ia membuka semua kemungkinan, juga opsi meminta bantuan dari IMF jika memang diperlukan, ujar Papandreou di depan Komisi Keuangan parlemen Eropa: „Kami telah berbicara dengan IMF. Tuntutannya tidak lebih banyak. Tetapi saya lebih senang memilih penyelesaian Eropa karena kami bagian dari zona Euro dan juga untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Eropa dapat bertindak bersama-sama."

Karena itu ia mengimbau para pemimpin pemerintah untuk mengambil keputusan mengenai bantuan keuangan pada pertemuan puncak UE pekan depan. Meskipun demikian ia berharap, sebuah paket bantuan sama sekali tidak diperlukan. Dalam hal ini pemerintah Jerman kelihatan jelas menahan diri.

Kanselir Jerman Angela Merkel bahkan berpendapat bahwa bila sebuah negeri selalu melanggar peraturan stabilitas, sebagai jalan terakhir, negeri ini harus dapat dikeluarkan dari zona mata uang bersama. Tetapi hingga kini tidak ada rencana untuk melaksanakan langkah tersebut. Di Brussel Papandreou mengatakan, "Menendang Yunani merupakan kegagalan, tidak hanya bagi negeri ini tetapi juga bagi Uni Eropa."

Perdana Menteri Yunani juga menyanggah langsung sikap resmi Jerman yang menyatakan bahwa ganti rugi dari Perang Dunia II sudah selesai dibicarakan. Wakil Papandreou, Theodoros Pangalos beberapa pekan lalu menuding Jerman merampok emas dari Bank Sentral Yunani pada PD II dan dengan begitu ikut menjadi penyebab krisis saat ini.

Tetapi Papandreou tidak ingin mencampur adukkan kedua masalah itu: „Isu mengenai ganti rugi masih belum selesai. Kami berulang kali berunding dengan Jerman. Tetapi saya pikir, tidaklah tepat untuk mengaitkan tema itu saat ini, di mana kita berbicara tentang isu yang lain sekali."

Memang kalau tidak demikian, kelihatannya seakan Yunani hendak mengalihkan perhatian dari kegagalan mereka sendiri. Kami bertanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan, ujar pemimpin pemerintah Yunani. Dan ini terutama berlaku terhadap pasar-pasar keuangan. Namun adalah ironis bahwa di satu sisi lembaga keuangan yang sama, sekarang memutuskan mengenai nasib negerinya dan di sisi lainnya lembaga ini bertanggung jawab terhadap kesalahan dalam sistem keuangan global, demikian Papandreou.

Wolf Klinz, ketua komisi keuangan di parlemen Eropa sependapat dengan Papandreou: „Bank-bank dan lembaga keuangan yang beberapa bulan lalu terancam bangkrut dan harus diselamatkan dengan uang pembayar pajak, menggunakan kesempatan terbaik pertama saat ini untuk melakukan spekulasi menekan Euro dan mengeruk uang dari aksi ini. Mereka jangan kaget bila parlemen Eropa akan mengambil kebijakan dalam pengaturan perdagangan derivatif yang akan mereka anggap cukup berat."

Tepukan ramai dalam penampilan yang dapat dikatakan tenang itu menunjukkan bahwa setidaknya dalam isu ini terdapat kesepakatan lintas partai yang meluas dalam komisi keuangan.

Christoph Hasselbach/Christa Saloh

Editor: Agus Setiawan