1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

101011 Polen Wahlen Reax

10 Oktober 2011

Dalam pemilihan parlemen di Polandia (09/10), kubu liberal konservatif dari PM Donald Tusk meraih suara terbanyak. Tusk adalah pimpinan pemerintahan pertama Polandia yang sejak 1989 dapat terpilih kembali.

https://p.dw.com/p/12p4w
Donald Tusk menangkan pemilihan parlemen PolandiaFoto: picture-alliance/dpa

Belum  pernah terjadi sebelumnya sejak perubahan politik di Polandia. Untuk pertama kalinya seorang perdana menteri dapat kembali memerintah setelah pemilihan parlemen. Tidak hanya itu, Donald Tusk  bahkan memiliki peluang dapat melanjutkan koalisi dengan partai petani. Meski demikian ia tahu tidak semua pemilih memberikan suara untuknya atas keyakinan penuh. Dalam empat tahun terakhir sejumlah reformasi terbengkalai, dan beberapa janji pemilu juga tidak dipenuhi partai liberal. Di depan pendukungnya Tusk menjanjikan perbaikan. "Saya tahu empat tahun ke depan masih akan menjadi tantangan besar, dalam empat tahun ini kami akan bekerja lebih keras dua kali lipat dan harus bekerja dengan kecepatan ganda. Karena warga Polandia memiliki hak untuk kualitas kehidupan yang lebih baik dan kualitas lebih tinggi dalam politik. Dan saya yakin bahwa dalam empat tahun ke depan kami dapat melakukan hal lebih besar dan lebih baik bagi Polandia.“

Ekstrim Liberal Palikot Raih Sukses

Pemenang kedua dalam malam pemilu Polandia adalah Janusz Palikot. Tokoh politik populis dan provokator politik dengan partai yang baru dibentuknya berhasil mencapai parlemen. Bahkan menempatkan posisi sebagai kekuatan ketiga di Polandia. Dengan kritik tajam terhadap gereja Katolik dan posisi ekstrim liberal dalam masalah etik moral, mantan rekan separtai Donald Tusk itu terutama meraih suara di kalangan warga muda. Palikot dapat mencuri suara baik dari kubu liberal maupun kiri.

"Sungguh luar biasa bahwa jutaan warga Polandia ingin negara yang mendunia, ramah, dekat dengan warga dan negara sosial. Dengan keyakinan masalah pribadi adalah urusan masing-masing dimana pegawai negeri membantu dan bukan mengawasi, dimana warga dan bukan fungsioner partai tertentu yang mengambil keputusan tentang kami. Masalah sosial hanya dapat diselesaikan melalui politik sosial praktis. Jutaan warga Polandia mengimpikan negara semacam itu. Itu informasi yang luar biasa, yang fantastis bagi kita semua.“ Demikian disampaikan Palikot

Pukulan Berikutnya Bagi Kaczynski

Setelah kekalahannya dalam pemilihan presiden tahun lalu, pimpinan oposisi Jaroslaw Kaczynski juga menelan kekalahan dalam pemilihan parlemen kali ini. Dengan slogan-slogan patriotis dan tuntutan untuk sebuah negara Polandia yang lebih kuat, tokoh politik nasionalis dan skeptisi Uni Eropa itu memang berhasil meraih suara dari pemilih setianya. Namun Kaczynski gagal meraih suara pemilih baru. Tapi ketua partai konservatif PiS tersebut tetap optimis bahwa dengan berjalannya waktu ia akan berhasil meraih sukses seperti Viktor Urban di Hungaria

„Kami tetap yakin bahwa Polandia memerlukan perubahan yang luas. Kami menghormati hasil pemilu tapi sekaligus kami memiliki tugas dalam empat tahun mendatang meyakinkan jutaan warga Polandia bahwa perubahan diperlukan, dimana kami memerlukan bentuk lain dari republik ini. Saya benar-benar yakin, bahwa hari seperti itu akan datang, dimana kami di Warsawa mengalami apa yang terjadi di Budapest. Cepat atau lambat kami akan menang, karena kami benar.“

Untuk membuktikan ungkapan Kaczynsi itu masih harus ditunggu empat tahun lagi. Tapi kini yang sudah pasti Donald Tusk tetap memimpin Polandia dan Janusz Palikot dengan partai ekstrim liberalnya memasuki parlemen di Warsawa. 

Ludger Kazmierczak / Dyan Kostermans

Editor: Hendra Pasuhuk