1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Polisi AS Pastikan Saksi Kunci E-KTP Tewas Bunuh Diri

14 Agustus 2017

Polisi Amerika Serikat memastikan saksi kunci skandal pengadaan KTP elektronik,  Johannes Marliem, tewas akibat bunuh diri. Sementara tersangka skandal tersebut, Andi Naronggong jalani sidang perdana.

https://p.dw.com/p/2iAQ9
Screenshot Twitter Como Friends
Foto: twitter.com/ComoFriends

Johannes Marliem yang  merupakan saksi penting dalam penyelidikan skandal  korupsi Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (E-KTP), meninggal dunia karena menembak kepalanya sendiri.  Demikian keterangan juru bicara bagian kororer polisi Los Angeles County Rayna Hernandez.

Diperkirakan terdapat sekitar 80 orang yang diduga terkait dengan skandal proyek E-KTP. Kebanyakan  di antara mereka merupakan politikus dan beberapa kalangan perusahaan. 

Pendanaan untuk sistem kartu identitas elektronik itu sekitar 440 juta dollar AS. Sementara uang yang ditengarai ditilap lebih dari sepertiga dana yang dialokasikan. Marliem dianggap saksi kunci dalam kasus tersebut. Ia mengaku memiliki rekaman percakapan dengan politisi seputar skema proyek kartu identitas elektronik.

Skandal tersebut juga diduga melibatkan ketua DPR  Setya Novanto, yang pernah dipuji oleh Presiden AS Donald Trump sebagai salah satu pria yang paling kuat di Indonesia.

Dalam  sebuah konferensi pers di televisi, Setya Novanto menyebutkan ia akan menghormati proses hukum, namun ia mambantah tuduhan mencuri alokasi dana tersebut lebih dari 40 juta dollar AS.

Jenazah ditemukan di rumahnya

Perwira SWAT Los Angeles menemukan mayat Marliem di dalam rumahnya sekitar pukul 02.00 dini hari Kamis (10/08).  Seorang perempuan dan anak kecil meninggalkan rumah itu, namun polisi tak memastikan apakah mereka istri dan anak Marliem.  Karena insiden itu, polisi akhirnya menutup seluruh area di sekitar North Edinburgh Avenue.

Marliem merupakan direktur Biomorf Lone, sebuah perusahaan bermarkas di Amerika,  yang mendapatkan proyek untuk pengadaan sistem sidik jari otomatis untuk program kartu identitas elektronik.

Proses penyelidikan berjalan terus

Sementara itu, dikutip dari Kompas, Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meyakini pengusaha Andi Narogong merupakan tangan kanan dari Setya Novanto dalam dugaan korupsi E-KTP. Hal itu tercantum dalam surat dakwaan jaksa KPK terhadap Andi Narogong yang dibacakan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (14/08).

Jaksa memaparkan, Andi pernah mengajak Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Irman, pejabat pembuat komitmen proyek e-KTP Sugiharto, dan Sekretaris Jenderal Kemendagri Diah Anggraini, bertemu dengan Setya Novanto. Menurut jaksa, saat itu Setya Novanto menyatakan kesediaan untuk mendukung terlaksananya proyek.

ap/as (ap/jakartapost/kompas)