1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Polisi Iran Tangkapi Ratusan Demonstran

8 Desember 2009

Lebih dari 200 orang ditangkap di Iran dalam protes menentang pemilihan Presiden Iran Mahmud Ahamdinejad. Pemberangusan aksi terus berlangsung setelah bentrokan selama dua hari berturut-turut.

https://p.dw.com/p/KxWk
Foto: AP

Televisi pemerintah hanya menunjukan gambar kaum pro pemerintah yang memperingati Hari Mahasiswa Iran pada Senin, 7 Desember. Sambil lalu disebutkan, sekitar 50 orang perusuh suruhan Amerika Serikat telah diamankan. Namun sejumlah rekaman video amatir yang berhasil dikirim ke luar Iran menunjukan gambaran lain.

Studentenprotest Teheran Iran
Polisi bersiaga di Universitas Sharif Teheran, Iran, pada Hari Mahasiswa di IranFoto: Moujcamp

Ribuan mahasiswa berdemonstrasi di halaman kampus Universitas Iran memrotes Presiden Iran, Mahmud Ahmadijenad yang secara kontroversial terpilih kembali 12 Juni lalu.

Seorang saksi mata menceritakan, “ini sekitar pukul 14:30. Saya dalam perjalanan dari “Lapangan Hafte-Tir” menuju Universitas Teheran. Teheran saat ini bagaikan benteng militer saja. Pasukan keamanan bersiaga untuk menghadapi gerakan sosial ini. Tampaknya, pemerintah akan bertindak keras. Saya pikir, kali ini mereka akan lebih keras daripada waktu protes-protes anti pemerintahan di awal November, mungkin akan jauh lebih keras lagi! “

Nyatanya, bentrokan antara demonstran dengan pasukan keamanan terus berlangsung, meskipun kelompok pro pemerintah telah mengepung kantor pemimpin oposisi, Mir-Hossein Moussavi dan Jaksa Umum Gholam Hossein Mohseni Ejei hari Selasa (08/12) mengancam akan menggiring para pemimpin oposisi ke pengadilan. Mengomentari ratusan orang yang diciduk hari Senin, ia tegaskan, pemerintah Iran akan bertindak keras terhadap pihak-pihak yang dinilainya melanggar hukum dan mengganggu keamanan dalam negeri.

Sebaliknya, seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Seni Rupa Soureh menceritakan, pihaknya tidak menganggu keamanan, "Hari ini protes mulai sekitar jam 12-an dan sampai 12.15 semua demonstran masih berkumpul di kampus. Setelah itu para mahasiswa memutuskan untuk keluar dan berdiri di seberang universitas. Banyak orang, yang berada di jalanan kemudian bergabung. Sampai pasukan khusus tiba, dan orang-orang kembali ke dalam kampus dan menutup gerbang. Kamipun menyerukan protes dari dalam kampus, sampai petugas keamanan pergi.”

Kantor berita IRNA menyebutkan, perusuh yang pergelangan tangannya dililit kain hijau sudah berdiri di depan departemen tehnik Universitas Teheran sejak pagi hari Selasa.

Iran Demonstration gegen Diktator
Foto: AP

Sementara itu, mantan presiden Iran, Mohammad Khatami yang pro reformasi mengingatkan bahwa sikap rejim Islam Iran menghadapi kritik dan oposisi sangat berbahaya. Dalam situsnya Khatami mengulangi seruannya agar penguasa Iran membebaskan ratusan warga yang masih ditahan sejak protes terhadap pemilihan umum Juni lalu. Dalam pertemuan dengan keluarga tahanan dan para reformis senior, ia tegaskan, situasi ini bukan pertentangan antara kaum reformis dan konservati. Banyak masyarakat yang konservatif yang juga tak puas dan mereka yang bijak menghadapi eliminasi.

Tindakan keras President Ahmadinejad kembali menuai kritik keras dari negara-negara Barat, yang sudah dikecewakan oleh penolakan Iran untuk berunding kembali soal program nuklir negara itu.

EK/AP/DW/dpa/rtr/afpe