1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Polisi Jerman Gerebek Ekstrimis Islam

10 Agustus 2016

Penyidik Jerman lancarkan pemeriksaan tempat tinggal tiga orang yang diduga pendukung organisasi teror ISIS, di negara bagian Nordrhein-Westfalen dan Niedersachsen. Tapi tak ada aksi penangkapan.

https://p.dw.com/p/1JfCg
Razia di Duisburg
Razia di DuisburgFoto: picture-alliance/dpa/M. Kusch

Razia yang diadakan di dua negara bagian itu berdasarkan permintaan dari Kejaksaan Agung Jerman. Tiga orang tersebut diduga keras melakukan aksi perekrutan anggota baru organisasi teror ISIS, sejak Januari hingga Juli 2015. Demikian keterangan juru bicara Kejaksaan Agung, yang bermarkas di Karlsruhe.

Jubir kejagung menambahkan, salah seorang tersangka ekstrimis Islam itu juga diduga mendukung ISIS secara finansial dan logistik. Razia dilaksanakan setelah dikeluarkannya surat perintah oleh hakim penyelidik pada Mahkamah Agung Jerman. Dalam razia tidak dilakukan penangkapan. Badan kepolisian yang berwenang membenarkan diadakannya penggerebekan di kota-kota Dortmund, Duisburg di Nordrhein Westfalen, dan di Hildesheim di negara bagian Niedersachsen.

Lokasi serangan bom terhadap tempat pertemuan warga Sikh, Essen April 2016
Lokasi serangan bom terhadap tempat pertemuan warga Sikh, Essen April 2016Foto: picture-alliance/dpa/M. Kusch

Menurut saksi mata, sejumlah satuan polisi memeriksa sebuah biro perjalanan yang memasang papan nama Turki di kota Duisburg. Menurut laporan media Jerman, Der Westen, pemeriksaan terutama diarahkan kepada pengkhotbah, yang diduga merekrut pria-pria muda untuk ikut berperang di Suriah dan Irak. Tuduhan terhadap mereka: mendukung organisasi teroris di luar negeri.

Der Westen melaporkan lebih jauh, pemilik biro perjalanan di Duisburg itu, Hasan C., punya hubungan dengan dua remaja, yang diduga melaksanakan serangan bom terhadap pusat pertemuan warga Sikh di kota Essen, April lalu. Tapi pemilik biro perjalanan itu menyangkal tuduhan mengenal kedua remaja. Hasan C. tidak hanya memiliki biro perjalanan, melainkan juga tempat untuk belajar agama Islam. Diduga di tempat itulah kedua remaja diradikalisir.

Kontak dengan Salafis dan ISIS di Suriah?

Setelah dilancarkannya serangan terhadap gedung pertemuan warga Sikh di Duisburg, polisi membenarkan, sudah mengawasi biro perjalanan itu, dan beberapa kali mengadakan pembicaraan pendekatan untuk menunjukkan kepada Hasan C. bahwa polisi mengawasinya. Hasan C menyatakan akan menghentikan aktivitas pelajaran di ruang miliknya. Tapi sejauh ini belum terjawab, apakah ia memiliki kontak dengan kaum Salafis dan ke Suriah.

Penyelidik juga menggerebek apartemen seorang penghkhotbah di Dortmund. Ia dulu memiliki ruang belajar di bagian utara kota itu.

Petugas di Badan Kriminal negara bagian Niedersachsen juga aktif dengan melancarkan razia di kota Hildesheim. Petugas memeriksa antara lain tempat tinggal anggota keluarga ulama Abu Walaa. Ia memiliki perkumpulan yang disebut "Perkumpulan Islam Berbahasa Jerman“. Terhadap perkumpulan itu diadakan proses pelarangan. Abu Walaa sudah berada dalam pengawasan Badan Perlindungan Konstitusi Jerman sejak tiga tahun lalu.

ml/as (dpa, WAZ.com)