1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Polisi Selidiki Kaitan Temuan Bom Tambora dengan Kelompok Teror

6 September 2012

Pihak keamanan Indonesia kini melancarkan perburuan dan menyelidiki kemungkinan kaitan dengan kelompok teroris, pasca penemuan bahan peledak di sebuah rumah di pinggiran kota Jakarta.

https://p.dw.com/p/164Ew
Foto: Reuters

Para tetangga memanggil polisi saat mereka melihat asap membumbung dari rumah Muhammad Toriq, yang melarikan diri meninggalkan ibu, istri dan anak-anaknya. Demikian pernyataan juru bicara kepolisian Indonesia Rikwanto hari Kamis (06/09).

“Rabu sore, warga menelepon polisi melaporkan bahwa ada asap dari arah rumah Muhammad Toriq. Polisi tiba dan sejam kemudian mereka menemukan bahan peledak,” kata Rikwanto.

“Kami sedang bekerjasama dengan regu anti teror dan kepolisian nasional untuk menemukan dia dan menyelidiki apakah Muhammad Toriq terkait dengan kelompok yang ingin melancarkan aksi teror.”

Diantara barang yang ditemukan adalah detonator, bubuk aluminium, sulphur dan berkotak-kotak paku, kata Rikwanto.

Insiden ini muncul setelah baku tembak pekan lalu di Solo, Jawa Tengah yang meninggalkan dua tersangka teroris dan seorang petugas polisi anti teror tewas.

Polisi menangkap tersangka lain yang diduga terkait kelompok teroris di Solo pada hari Rabu di pinggiran Jakarta.

Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim telah melancarkan tindakan keras terhadap kelompok militan selama sepuluh tahun terakhir dan berhasil menangkap beberapa tersangka teroris paling berbahaya lewat sejumlah penggerebekan berdarah.

Selama satu dekade terakhir , Indonesia mengalami rangkaian serangan yang dilakukan kelompok Jamaah Islamiyah dan sempalan-sempalannya lewat aksi pemboman di Bali pada tahun 2002 yang menewaskan lebih dari 200 orang. Namun setelah serangan bom atas dua hotel di Jakarta pada tahun 2009, tidak ada lagi serangan besar yang dilancarkan kelompok teroris.

Kelompok teroris di Indonesia belakangan bergeser menjadi kelompok sel yang lebih kecil, yang antara lain pernah mencoba dua serangan bom bunuh diri atas sebuah gereja dan sebuah mesjid di kantor polisi pada tahun 2011 dengan bahan peledak yang dibuat dari paku dan baut.

afp (AB/ HP)