1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Presiden Afghanistan dan ISAF Mengecam Publikasi Arsip Rahasia di WikiLeaks

29 Juli 2010

Pascapublikasi arsip rahasia mengenai konflik di Afghanistan, kritik tajam diarahkan kepada pengelola laman internet yang menyebarluaskannya, WikiLeaks.

https://p.dw.com/p/OXj2
Helikopter militer Jerman di Afghanistan
Helikopter militer Jerman di AfghanistanFoto: AP

"Adalah tindakan yang sangat tidak bertanggung jawab untuk mengedarkan dokumen rahasia itu ke pasaran," demikian dikatakan juru bicara pasukan internasional pelindung Afghanistan ISAF, Josef Blotz, dalam suatu konferensi video antara kota Potsdam  di Jerman dengan Kabul, Afghanistan. Dikatakannya, penyebarluasan dokumen rahasia merupakan "tindak kejahatan" dan mengancam keselamatan serdadu internasional serta aparat keamanan Afghanistan.

"Sangat disesalkan bahwa sejumlah nama petugas Afghanistan juga disebut, misalnya nama penerjemah, atau bagian aparat keamanan atau juga yang bekerja sama dengan pasukan ISAF. Hal itu merupakan tindakan yang harus diganjar hukuman," katanya kepada publik di Potsdam.

WikiLeaks telah mempublikasikan puluhan ribu dokumen rahasia Amerika Serikat mengenai penugasan di Afghanistan, yang dibocorkan kepada mereka dari pihak anonim. WikiLeaks kemudian meneruskan materi informasi tersebut pada sejumlah media massa seperti majalah berita Jerman "Der Spiegel", harian "New York Times" dan "The Guardian". Dalam laporan mengenai penugasan itu puluhan nama pihak Afghanistan yang memberikan informasi terperinci kepada Amerika Serikat dan sekutunya.

Juru bicara kementerian pertahanan Afghanistan Mohammad Zahir Azimi (kiri) dan juru bicara ISAF Josef Blotz saat jumpa pers menanggapi WikiLeaks, Rabu (28/07).
Juru bicara kementerian pertahanan Afghanistan Mohammad Zahir Azimi (kiri) dan juru bicara ISAF Josef Blotz saat jumpa pers menanggapi WikiLeaks, Rabu (28/07).Foto: AP

Kecaman Presiden Afghanistan

Presiden Afghanistan Hamid Karzai di Kabul mengatakan bahwa tindakan itu menyangkut nyawa manusia dan mengancam keselamatan mereka. Penyebutan nama-nama informan Afghanistan merupakan hal yang "serius dan meresahkan".

"Ini merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab dan mengejutkan karena orang-orang yang secara legal mau pun ilegal menyediakan informasi untuk pasukan NATO terancam keselamatannya. Oleh sebab itu kami pikir tindakan itu sangat tidak bertanggung jawab dan tidak dapat dibiarkan begitu saja," tegas Karzai.

Assange: WikiLeaks Membeberkan Hal Penting dalam Sejarah Perang Afghanistan

Sebaliknya, pendiri WikiLeaks Julian Assange menyatakan dalam sebuah wawancara dengan harian Inggris "The Times", bahwa aktivitas yang dilakukan laman internetnya "sangat penting bagi sejarah perang di Afghanistan". Assange menyebutkan bahwa sebelum arsip tersebut dipublikasikan, WikiLeaks sudah menghubungi Gedung Putih agar "menekan risiko serendah mungkin bahwa nama informan yang tidak bersalah akan disebut." Tapi WikiLeaks tidak mendapatkan reaksi dari Gedung Putih.

ISAF: Itu Hanya Laporan Awal dan Sudah Diumumkan

Laporan rahasia mengenai Afghanistan yang dipublikasikan WikiLeaks itu menggambarkan situasi kelam di Afghanistan. Juru bicara ISAF Josef Blotz mengungkapkan bahwa keterangan-keterangan yang ada dalam dokumen itu sudah diumumkan sebelumnya. Selain itu arsip rahasia yang dibeberkan WikiLeaks adalah "materi informasi mentah yang tidak seimbang ", yang hanya berasal dari sumber Amerika Serikat. Dalam banyak kasus, yang didokumentasikan dalam arsip rahasia itu adalah “laporan awal“, yang tidak dapat dihubungkan menjadi satu gambaran lengkap.

Luky Setyarini/Pfeifer/afp

Editor: Dyan Kostermans