1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Trump: Persenjatai Guru Agar Sekolah Aman

22 Februari 2018

Presiden AS mengatakan bahwa dia akan mempertimbangkan untuk mempersenjatai para guru. Dia juga berjanji untuk mewajibkan pemeriksaan kesehatan mental dan pemeriksaan umur bagi para pembeli senjata.

https://p.dw.com/p/2t7Y0
USA Washington - Trump trifft auf Überlebende des Amoklaufs der Douglas High School in Florida
Foto: picture-alliance/abaca/D. Olivier

Ketika para siswa melakukan aksi walk out di seluruh Amerika Serikat, Rabu (21/02) untuk memprotes kekerasan senjata, Presiden AS Donald Trump memberikan dukungannya pada gagasan untuk memberikan pelatihan senjata kepada para guru dan staf dalam upaya mencegah penembakan di sekolah.

Berbicara seminggu setelah seorang pria bersenjata menewaskan 17 orang di sekolah menengah di Florida, Trump mengatakan bahwa dia mempertimbangkan untuk mengajukan proposal untuk memberikan senjata api kepada staf sekolah tertentu sehingga mereka bisa bereaksi jika terjadi keadaan darurat.

Ia mengatakan, proposal tersebut bisa "memecahkan masalah" dengan membuat penyerang berpikir dua kali.

Tidak ada lagi zona bebas senjata di sekitar sekolah

"Ini tentu saja, bagi orang-orang yang sangat mahir menangani pistol," kata Trump. "Pistol dibawa secara tersembunyi. Guru akan mengikuti pelatihan khusus dan mereka memiliki senjata di sekolah. Jadi tidak ada lagi zona bebas senjata."

Trump berbicara pada akhir pertemuan yang emosional di Gedung Putih, di mana para siswa dan kerabat korban penembakan pekan lalu berkumpul untuk menceritakan penderitaan mereka dan mendesak anggota parlemen AS untuk melindungi siswa dari kekerasan senjata.

Presiden Trump juga mengulangi seruannya untuk melakukan pemeriksaan yang lebih ketat terhadap pembeli senjata, dengan "penekanan yang sangat kuat pada kesehatan mental dan usia pembeli senjata".

Pernyataan Trump ini dikeluarkan sehari setelah dia memerintahkan larangan modifikasi untuk merakit senapan semi otomatis, seperti senjata yang digunakan dalam penembakan massal di Las Vegas bulan Oktober 2017, yang menewaskan 58 orang.

vlz/yf (AP, AFP, Reuters)