1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Duterte: ISIS Targetkan Indonesia, Filipina dan Malaysia

8 Desember 2016

Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyebut militan ISIS akan lari ke Asia Tenggara jika kalah dan terusir dari Irak dan Suriah. ISIS akan menyusup untuk membangun kekhalifahan baru di wilayah empat negara.

https://p.dw.com/p/2TwqZ
Phillippinen Rodrigo Duterte
Foto: Reuters/L. Daval Jr

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan, ISIS yang terusir dari Aleppo dan Mosul akan akan menyusup ke Asia Tenggara dan membangun kekhalifahan baru di Indonesia, Filipina, Malaysia dan Brunei.

"Ini masalah kita sekarang, ISIS, ekstremis yang berjuang keluar di Aleppo dan Mosul, setelah mereka kehabisan wilayah, mereka akan mundur ke laut dan melarikan diri," kata Duterte hari Rabu (7/12) dalam sebuah pertemuan dengan penduduk miskin perkotaan di Mandaluyong City.

"Dan mereka punya mimpi membuat kekhalifahan yang akan terdiri dari Indonesia, Filipina, Malaysia dan Brunei," tambahnya.

Mossul Irak
Pasukan Irak memasuki kota Mosul setelah memukul mundur ISIS (27 November 2016)Foto: picture-alliance/ZUMAPRESS.com

Duterte tidak menawarkan bukti-bukti untuk klaim itu, dan dia memang dikenal sebagai orang yang sering membuat pernyataan sembarangan.

Namun bukan hanya Presiden Filipina yang menyampaikan kekhawatiran itu, melainkan juga militer Indonesia, yang sebelumnya juga sudah memperingatkan bahaya penyusupan ISIS.

Harian Jakarta Post sebelumnya melaporkan, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan bahwa setelalah ISIS jatuh di Irak dan Suriah, mereka akan beralih ke tempat lain. Ia menyebutkan ISIS sudah mulai membangun basis di Mindanao.

Di Filipina, Duterte menegaskan lagi pentingnya pemerintah federal mengamankan perdamaian di Mindanao.

China Peking Staatsbesuch Rodrigo Duterte Philippinen
Presiden Filipina Rodrigo Duterte dikenal sering mengeluarkan pernyataan-pernyataan sembaranganFoto: picture-alliance/AP Images/Wu Hong

"Percayalah padaku. Terserah kalian. Saya menyerahkan kepada rakyat untuk menentukan. Jika sistem federal tidak diterima, Anda mungkin juga melepaskan Mindanao. Kita tidak akan memiliki kedamaian," kata Duterte.

"Jadi jika ada yang menolak sistem federasi, ketahuilah, tanpa federalisme orang-orang Moro tidak akan pernah menyetujui apa pun," tambahnya.

Presiden Filipina juga mendesak masyarakat agar siap untuk menghadapi kemungkinan serangan teror di negara ini.

"Petualangan berikutnya yang akan saya mulai adalah terorisme. Bersiaplah untuk itu," kata Duterte, yang menjalankan politik keras terhadap penyalahgunaan narkotika di negaranya.

hp/yf (Inquirer.net, jakartapost)