1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Live TV
Video
Fokus
Pemilu 2024InovatorEcoFrontlines

Presiden Palestina akan Bertemu Wakil PM Israel

28 Juni 2012

Lebih dari tiga tahun setelah berakhirnya pembicaraan perdamaian, tampaknya akan bertemu pertemuan tingkat tinggi Israel-Palestina.

https://p.dw.com/p/15NRN
A photograph supplied by the Palestinian Authority shows Palestinian President Mahmoud Abbas (Abu Mazen), left, reviewing maps of what appears to be East Jerusalem with Israeli Defense Minister Shaul Mofaz as unidentified military aides look on during a meeting held on Tuesday evening, 8 March 2005 in the Erez Checkpoint crossing area between Israel and the Gaza Strip. In the meeting it was decided that Israel would turn over security in two West Bank towns, Jericho and Tulkarm, to the Palestinian Authority, but a firm timetable was not agreed on. EPA/OMAR RASHIDI-PALESTINIAN AUTHORITY +++(c) dpa - Bildfunk+++
Abbas dan MofazFoto: picture-alliance/dpa

Pertemuan antara Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan wakil Perdana Menteri Israel Shaul Mofaz dijadwalkan berlangsung Minggu (01/07). Tapi itu tidak mengisyaratkan penghidupan negosiasi, demikian dikatakan ketua negosiator Palestina Saeb Erekat. Kedua politisi itu dijadwalkan bertemu di kantor Abbas di Ramallah.

Erekat hari Kamis (28/06) mengatakan kepada Radio Palestina pertemuan itu bukan berarti dimulainya kembali pembicaraan yang macet antara Israel dan Palestina.

Pembicaraan antara kedua pihak telah menghadapi hambatan selama bertahun-tahun dan akhirnya mandeg Oktober 2010, ketika Israel menolak memperpanjang moratorium pembangunan permukiman di Tepi Barat Yordan dan Yerusalem Timur, sebagai syarat yang diajukan Palestina untuk dilanjutkannya perundingan.

Erekat mengatakan, Mofaz meminta pelaksanaan pertemuan itu sebelum partainya Kadima bergabung dengan koalisi sayap kanan dari Presiden Menteri Benjamin Netanyahu bulan Mei lalu. Mofaz kembali mengulangi permintaannya ketika ditunjuk menjadi wakil perdana menteri Israel, dan Abbas menyetujui permintaan tersebut.

DK/CS/dpa/afp/rtr